LAMPUNG-Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengundang wisatawan untuk menghadiri Festival Way Kambas yang berlangsung 11-13 November 2016, di Lampung Timur.
“Kami mengundang wisatawan untuk datang ke Lampung mengisi libur akhir tahun dengan menikmati atraksi gajah di Way Kambas. Festival ini dikemas sebagai bagian memperkenalkan keunikan Lampung. Apalagi kini Way Kambas mudah diakses oleh wisatawan,” kata Ridho.
Dengan mengusung tema “The Charm of Indonesia” Festival Way Kambas tidak hanya menyuguhkan atraksi gajah. Pengelola Taman Nasional Way Kambas (TNWK) juga memperkenalkan badak sumatera yang ditangkarkan di Suaka Rhino Sumatera (SRS).
“Kini TNWK bukan hanya milik Indonesia, tapi milik Asia Tenggara, karena ditetapkan sebagai Asean Heritage Park ke-36 pada 27 Juli 2016. Kawasan ini memiliki keragaman hayati seperti tapir, beruang, gajah, badak, dan harimau sumatera,” kata Ridho.
Penghuni TNWK pada 12 Mei 2016, bertambah dengan kehadiran Delilah, badak sumatera betina yang lahir dari pasangan Ratu (15 tahun) dan Andalas (15 tahun). Nama Delilah diberikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Empat tahun sebelumnya, Ratu dan Andalas juga melahirkan badak berkelamin jantan yang diberi nama Andatu, pada 23 Juni 2012. Andalas merupakan badak sumatera yang lahir di Kebun Binatang Cincinnati, Amerika Serikat (2001) dan dipulangkan ke Indonesia pada 2007.
Serangkaian acara dikemas untuk pengunjung TNWK mengisi akhir pekan. Pada hari pertama, Jumat November 2016, digelar upacara pembukaan yang menyajikan parade gajah, penampilan tari tradisional Lampung Timur. Kemudian, lomba melukis dan mewarnai seputar TNWK, lomba foto, dan festival makanan khas Lampung.
Di hari kedua, Sabtu (12/11/2016), digelar jelajah TNWK memakai sepeda motor trail, lomba lari 10 km di kawasan TNWK, dan sepeda santai menyusuri keindahan alam TNWK. Puncak festival digelar Minggu (13/11/2016) dengan menggelar seminar tentang pengelolaan TNWK, festival buah lokal, dan upacara penutupan yang diisi berbagai atraksi kesenian.
Momentum Festival Way Kambas menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparek) Lampung, Khoiriyah Pandarita, amat tepat untuk menjaring wisatawan. Apalagi sejak pemberlakuan bebas visa sejumlah negara pada 2 Maret lalu. “Sejak itu jumlah kunjungan wisatawan asing ke wilayah Lampung meningkat terutama ke Pantai Tanjung Setia dan Teluk Kiluan. Kami menargetkan wisatawan juga melirik destinasi lain seperti TNWK,” kata Khoiriyah.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung, yang dirilis pada 3 Oktober lalu, jumlah wisawatan mancanegara (wisman) yang berkunjung dan menginap di berbagai hotel dan akomodasi lainnya meningkat. Jumlah wisman selama Agustus 2016 sebanyak 750 orang, mengalami peningkatan dibandingkan Juli sebesar 2,21 persen.
Upaya menjaring wisatawan ke TNWK antara lain dilakukan dengan menyediakan angkutan murah yakni bus Damri yang melayani rute Bandar Lampung—TNWK, Way Jepara.
Selama ini, untuk mengakses TNWK, pengunjung harus sewa kendaraan. Namun bersamaan dengan pembukaan Festival Way Kambas, menurut GM Perum Damri Lampung Yulianto, dioperasikan bus wisata. “Ini bus wisata pertama yang melayani rute ke Way Kambas. Kendala angkutan yang membuat wisatawan enggan ke TNWK kami jawab dengan menyediakan bus langsung dari Bandar Lampung,” kata Yulianto.
Jarak tempuh dari Bandarlampung ke TNWK mencapai 117 km. Damri melayani wisatawan dengan memakai bus full AC berkapasitas 43 penumpang dengan tarif Rp25 ribu. “Bus berangkat tiap pagi, siang dan sore dari Terminal Rajabasa dengan rute Tegineneng–Metro—Sekampung—Sukadana hingga TNWK. Kami mengantar wisatawan hingga sekolah gajah. Jadi, bukan hanya sampai gerbang, karena jarak gerbang ke sekolah gajah sekitar 10 km,” kata Yulianto(HD)