LAMPUNG-Proyek pembangunan hotmik Jalan Ratu Dibalau, Kecamatan Tanjung Seneng, Kota Bandarlampung, sepanjang 2 km, yang bersumber dari dana APBD Tahun 2015, sejumlah Rp10 miliar lebih yang dibangun Desember Tahun 2015 lalu, baru berjalan 10 bulan sudah mengalami kerusakan.
Bahkan saat ini pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandarlampung, Tahun 2016 ini, sudah mengeluarkan anggaran kembali untuk proyek tambal sulam pada jalan tersebut. Diduga kuat kerusakan jalan yang masih belum genap satu tahun diakibatkan karena buruknya kualitas bangunan yang dilakukan oleh pihak rekanan pemborong.
Berdasarkan hasil pantauan di lapangan, pembangunan jalan hotmik sepanjang 2 km, saat ini tidak kurang dari 27 titik yang mengalami kerusakan dan sedang dilakukan tambal sulam. Hasil investigasi kerusakan jalan juga diakibatkan karena buruknya saluran draenase dan kualitas pengaspalan yang diduga tidak sesuai dengan aturan.
“Proyek Rp10 miliar lebih kok baru berjalan 10 bulan sudah hancur. Waahh ini pembangunannya tidak bener. Diduga dalam mengerjakan proyek pihak pemborong mengerjakan asal-asalan dan terlalu mengejar keuntungan besar,”ujar salah satu warga yang tinggal jalan tersebut, yang enggan menyebutkan namanya, singkat. (Tim).