Humas DPD Lipan Pesawaran Kecam Penumpukan Sampah Pasar Kedondong

PESAWARAN– Humas DPD Lipan Kabupaten Pesawaran, kecam penumpukan sampah yang ada di Pasar Kedondong, Kabupaten Pesawara. Pasalnya setiap hari petuas kebersihan selalu memungut uang kebersiahan.

“Dikemanakan saja uang pungutan kebersihan pasar Kedondong selama ini. Kok sampai-sampai sampah menumpuk tidak keurus. Inikan mengganggu kesehatan masyarakat,”tegas Zhoher Setiawan, saat dihubungi Senen (5/12/2016).

Zhohir mengatakan, kondisi tersebut sudah berjalan sejak lima tahun yang lalu, sehingga masih kata ia, penumpukan sampah tersebut bisa menimbulkan penyakit serta pemandangan yang tidak sedap.

Seperti terlah diberitakan sebelumnya, dana kebersihan pasar Kedondong, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran sejak tahun 2012-2016, patut dipertanyakan. Pasalnya sampah bekas limbah pedagang menumpuk dan menimbulkan bau busuk yang tidak sedap karena tidak ada perhatian dari petugas kebersihan pasar setempat.

Padahal menurut sejumlah sumber berita yang dihimpun setiap hari pedagang dikenakan biaya sejumlah Rp1500/pedagang. Sedangkan berdasarkan sumber berita pula tidak kurang dari 175 pedagang yang mengais rezeki di pasar tersebut.

“Setiap pedagang dikenakan tarif Rp1500 bang per-orang,”ujar salah satu pedagang , pasar Kedondong.

Sumberlain juga saat dimintai tanggapan masalah tumpukan sampah yang ada di Pasar Kedondong mengatakan, seharusnya pihak petugas kebersihan atau instasi terkait memperhatikan tumpukan sampah yang ada di pasar tersebut. Pasalnya masih kata ia, pedagang setiap hari kenakan biaya untuk kebersihan sekitar Rp1500/pedagang.

“Kok bisa sampah bisa menumpuk sementara dana kebersiha di tarik setiap hari. Dikemanakan angaran untuk dana kebersihan. Coba kalikan saja jika pedagang disana ada 175 orang dan dikali Rp1500 maka setiap tahunnya akan terkumpul anggaran sekitar Rp94 juta lebih dari pedagang,”ujar narasumber yang dirahasikan idetitasnya.

Narasumber juga mengatakan, kondisi tersebut sudah berjalan sejak lima tahun yang lalu. Artinya kata dia selama lima tahun dana iuran dari pedagang dikemanakan oleh pihak yang menangani urusan tersebut.

“Coba kalikan saja jika setiap tahun saja hasil pungutan dari pedagang diperkirakan bisa menghasilkan anggaran sekitar Rp94 juta. Jika dikalikan lima tahun maka bisa terkumpul dana tersebut sekitar Rp470 juta. Kok bisa sampah yang ada di pasar Kedondong menumpuk dan tidak terurus,”ungkap narasumber.

Narasumber juga mengungkapkan, petugas kebersihan di pasar Kendodng hanya sekitar 5 orang, jadi masih kata ia, jika uang pungutan untuk gaji mereka sisa nya masih banyak, belum lagi lanjutnya dana pungutan dari parkir motor dan mobil, jika dikelola dengan baik bukan hanya untuk gaji petugas Melainkan untuk Pendapatan asli Daerah ( PAD).

“Jika dikelola dengan baik dana kebersihan dan parkir motor dan mobil bisa untuk peningkatan pendapatan daerah,”pungkas narasumber.(Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *