Manokwari,(Pena Berlian Online)-Dalam Rangka 67 hari menuju Muktamar XIV Nasyiatul Aisyiyah yang sedianya akan dilaksanakan di Bandung pada tanggal 2 Sampai dengan 4 Desember 2022,maka Nasyiatul Aisyiyah Papua Barat mengadakan Seminar dan Konseling kesehatan reproduksi remaja yang dalam hal ini menghadirkan Narasumber Dr.Meity Elvina, SpOG, M.Ked, PGcert , sebagai Dokter spesialis Obstretic dan Ginekologi di Rumah sakit Umum Provinsi Papua barat.
Kegiatan yang di selenggarakan di Manokwari, pada Tanggal 27 September 2022, di salah satu Aula Rumah makan di Manokwari, yaitu Rumah Makan Salam Manis yang beralamat di Jalan Merdeka Manokwari. Kegiatan ini mengusung Tema ” Remaja Sehat Generasi Kuat” , sehingga target kegiatan ini adalah para siswa- siswi SMA,mahasiswa dan mahasiswi,dan para remaja lainnya dari berbagai kalangan.
Seminar dan Konseling ini diadakan, bertujuan untuk supaya para remaja dalam rentang usia 10-12 tahun,hingga usia 13-19 tahun dapat mengetahui ilmu mengenai edukasi seksual,,yang selama ini dianggap tabu untuk di bahas di kalangan anak remaja dan masyarakat.
Kegiatan Seminar dan Komseling ini pun dilaksanakan agar para remaja mengetahui sejak kapan mereka harus menjaga kesehatan reproduksi pada remaja tersebut.
Target seminar dan konseling ini di lakukan ini agar para remaja dengan rentang usia 10-12 tahun hingga 13- 19,mendapat pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi remaja,,agar mereka bisa mempersiapkan kesehatan reproduksi mereka agar bisa menjadi calon ibu yang sehat dan melahirkan generasi yang terbaik.
Dan dengan diadakan nya seminar dan konseling ini, juga diharapkan agar para remaja tahu akan betapa pentingnya menjaga kesehatan reproduksi remaja sejak dini.
Ketua Umum Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah, menyatakan kegiatan ini juga bertujuan Agar para remaja menjadi lebih berhati-hati dalam pergaulan,,karena edukasi mengenai seksual yang selama ini dianggap tabu,bisa di pelajari oleh para remaja Indonesia sejak dini.
Menurut Narasumber, para remaja yang sudah mengalami pubertas, hendaknya meng- skrining apapun yang akan di terima otak,karena ada pesan senyawa kimiawi dari otak yang mempunyai kendali atas alat reproduksi. Sehingga jika apapun yang akan masuk kedalam otak, tidak akan menimbulkan hal-hal aseksual.
(Lenny)