LAMPUNG TENGAH – Disaksikan puluhan petani singkong, Bupati Lampung Tengah Mustafa Mustafa melayangkan surat kepada Presiden Jokowi meminta harga singkong dinaikan.
Surat bernomor 500/1557/05/2016 ini ditandatangani langsung oleh Bupati Mustafa. Surat tersebut berisi permohonan kepada presiden agar pemerintah menghentikan impor singkong dan segera menaikan harga singkong local maupun nasional.
Saat ini harga singkong berada pada level terendah Rp560 per kg. Dalam surat tersebut, Mustafa juga memaparkan bahwa Lampung Tengah adalah wilayah dengan komoditas penghasil singkong terbesar di Indonesia dengan luas 79.805 hektar dan tetal produksi 2,4 juta ton.
Dengan turunnya harga singkong dari semula Rp1200/kg menjadi Rp560/kg di tingkat pabrik atau Rp450/kg tingkat petani, tentunya sangat merugikan petani. Mustafa menyebutkan sedikitnya petani telah kehilangan pendapatan Rp1,2 triliun per tahun dari anjloknya harga singkong.
“Jika diasumsikan dengan jumlah petani 100.000 kepala keluarga, maka masing-masing kepala keluarga telah kehilangan penghasilan Rp12 juta per musim tanam. Wajar jika petani kami resah. Untuk itu hari ini saya melayangkan surat untuk presiden meminta agar impor dihentikan dan singkong dinaikan,” tegas Mustafa, Rabu (19/10/2016).
Menurutnya pemerintah perlu mengkaji ulang kebijakan impor yang telah dilakukan, khususnya jika menyangkut kesejahteraan petani. Kebijakan impor, lanjut Mustafa, seharusnya mengarah pada keberpihakan petani. Bukan sebaliknya, merugikan petani.
“Saya minta pemerintah menghapus kebijakan impor yang merugikan petani. Saya juga meminta kepada presiden agar dapat mengabulkan permohonan dari surat yang saya sampaikan. Kami ingin harga singkong dinaikan,” tegasnya.
Bupati muda ini juga mengaku siap memperjuangkan nasib petani singkong langsung ke presiden. Jika layangan surat kenaikan harga singkong tidak ditanggapi, pihaknya akan mengajak perwakilan petani singkong bertemu langsung dengan presiden.
“Jika harga singkong tak kunjung naik, malam Jumat nanti saya siap memfasilitasi para petani singkong di Lampung Tengah untuk bertemu langsung dengan presiden. Demi aspirasi rakyat, saya siap memperjuangkan sampai titik penghabisan,” pungkas Mustafa.
Untuk diketahui, harga singkong dalam beberapa bulan terakhir terus merosot tajam. Kondisi ini membuat petani setempat menjerit. Aswin, salah satu petani Lamteng mengatakan harga singkong saat ini pada level terendah Rp550 per kg. Harga ini masih dipangkas lagi 17 persen untuk ongkos cabut dan muat singkong.
“Jadinya bersih uang yang kita terima kira kira Rp 300 x 20 ton = 6 juta per hektar, biaya yang sudah di keluar kan 7 juta buat perawatannya. Tentunya ini merugikan petani. Untuk itu saya harap pemerintah bisa turun tangan,” tuturnya.(*)
Sumber : suarapedia.com.