Belum Selesai Sudah Retak, Pekerjaan Jalan Nasional Raden Gunawan Patut Dipertannyakan

BANDARLAMPUNG (PBO)-Pekerjaan  Jalan Nasional Raden Gunawan, Bandar Lampung menuju negrisakti Pesawaran, bersumber dari dana APBN Tahun 2017, yang sedang berlangsung pekerjaannya patut dipertannyakan.

Teknis baru kerjaan APBN Hotmix digelar pakai mesin grader, untuk patchingan yang lebar. (Foto Rahmat Duta).

Pasalnya jika dilihat dari sebagian hasil pekerjaan tambal sulam dan pelebaran jalan yang sudah selesai dikerjakan oleh pihak rekanan pemborong dinilai sangat mengecewakan. Sebagian aspal sudah mulai retak dan bergelombang. Namun meski hasilnya dinilai buruk namun diduga pihak pengawas Kanwil PU Bina Marga Provinsi Lampung terkesan tutup mata dan tutup telinga.

Berdasarkan pantauan Media Pena Berlian Online dilapangan secara visual gradasi base A sebagai bahan perkerasan yang digunakan diduga berkualitas buruk, karena secara jelas terlihat terlalu banyak batu ukuran kecil atau secrening (abu batu) dibandingkan batu ukuran 2-3 cm dan batu uk.5 cm.
.
Selain itu, berdasarkan pantauan perkerasan yang telah dihampar atau dilakukan secara visual terlihat tidak rata dan masih bergelombang akibat tergilas roda kendaraan yang melintasi jalan tersebut saat pengaspalan. Diduga kuat haltersebut diakibatkan pemadatan yang kurang maksimal.

Sementra  perkerasan yang telah dihampar oleh rekanan diduga masih belum berkualitas baik sudah dicouting dengan aspal spalyer dan dengan di hotmix tanpa suhu hotmix yang sesuai alias menggumpal, dengan teknis kerja hotmix ditumpahkan diatas permukaan jalan tanpa pengukuran kualitas suhu hotmix dan hotmix dihampar atau diratakan dengan mesin grader bukan mesin finisher dan kepadatan hotmix penambalan lubang pachingan jalan tidak diukur ketebalannya.

Dugaan buruknya pekerjaan tersebut semakin kuat setelah melihat kondisi dperbaikan jalan yang telah selesai dilakukan tambal sulam dilokasi. Nampak jalan yang baru dilapis hotmix patchingan aspal hotmix sudah bergelombang dan sudah mulai retak serta terlihat tipis.

Terpisah, meski pihak pengawas mengaku telah menegor pihak pemborong dan telah menyatakan pekerjaan serta matrial yang dipergunakan berkulitas buruk namun hingga saat ini pekerjaan jalan tersebut tetap dikerjakan seperti semula dan tidak ada perobahan.

“Kami sudah tegor pihak pemborong, karena pengerjaan kami nilai buruk, namun tegoran kami tidak diindahkan,”ujar salah satu pengawas Kanwil PU yang enggan menyebutkan namanya beberapa wakyu lalu. (Tim).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *