Pemalang, (Pena Berlian Online)-, Pada Hari Minggu tanggal 17 September 2023. Arisan Sastra ke 14 dari Komite Sastra dari Dewan Kesenian Daerah Pemalang menggelar diskusi dengan tema Bahasa Kaso seperti Bahasa Samin di Blora, Jawa Timur.
Gelegar Prakoso selaku Wakil Ketua Komute Sastra dan Perangkat Desa Sarwodadi Kecamatan Comal Kabupaten Pemalang Jawa Tengah, menghadirkan Pemerintah Desa Sarwodadi dan warganya, penggiat sastra dan anggota Komite Sastra.
Diskusi dibuka oleh Kustajianto selaku Ketua Komite Sastra, menyampaikan bahwa diskusi Arisan Sastra yang ke 14, selalu dengan biaya iuran anggota dan jika bertempat di rumah anggota, maka yang ditempati yang dibebankan biaya.
Menurut Suhari Putra Senja selaku Pembina Dewan Kesenian Daerah Pemalang menjelaskan bahwa kita akan membahas kesamaan bahasa warga Desa Kaso atau Sarwodadi dengan warga Dukuh Karangpacing Desa Klopoduwur Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora Propinsi Jawa Timur.
Diskusi yang dipimpin oleh Rust Gaok panggilan sehari-hari dari Rustono, S.Pd selaku Penasehat Dewan Kesenian Daerah Pemalang. Menyampaikan bahwa diskusi sore ini (17/09) lebih baik mengerucut pada semiotik yang menyoroti simbul-simbul dalam berbahasa.
Sementara itu Kepala Desa Bumirejo Kecamatan Ulujami, Suraji menyampaikan bahwa bahasa warga Desa Sarwodadi telah dianggap bahasa samin, maksudnya Samin yang ada di Blora Jawa Timur.
Sedangkan menurut Kepala Desa Sarwodadi, Wahyu Widodo, S.Hut bahwa Desa Sarwodadi dari sudut histori, kemungkinan pada jaman lampau merupakan hamparan rawa-rawa dan telaga.
“Tempat-tempat untuk diskusi jaman dulu, tentu memilih lokasi yang ada telaganya, sebab bisa mengatasi haus dan lapar kala itu,” ujarnya.
Sumigo, S.Pd selaku pendidin di SLTA menyampaikan bahwa penulisan anekdot warga Desa Sarwodadi jaman sekarang, jika dibukukan harus dutentukan waktunya agar tidak berlarut-larut. Saya merespone terbitnya antologi puisi yang ke dua dengan judul Di Taman Patih Sampun.
Disampaikan Salamsih selaku anggota Komite Sastra bahwa bahasa warga Desa Kaso menunjukan kecerdasan masyarakat setempat dalam mengekpresikan pikiran dalam bentuk bahasa lisan.
“Pengalaman tetangga saya yang pinjam pacul di Desa Kaso, hanya diberikan besi pacul. Akhirnya ditolak bahwa yang dimaksud pacul bukan hanya besinya tetapi ada gagangnya. Cara mencerna seperti ini merupakan kecerdasan khusus yang pada jaman sekarang disebut orang jujur,” ungkapnya.
Kesimpulan pertemuan pada 17 September 2023, bahwa cerita anekdot dari Sarwodadi agar dibuat konten di medsos. 1) diadakan lomba penulisan cerita rakyat untuk guru sekolah dasar. 2) lomba baca puisi untuk siswa sekolah dasar tingkat kabupaten. Diskusi selesai pada pukul 17.00 Wib.
(Suharj Putra Senja)