PRINGSEWU- – Warga Sumatera Selatan, EJ (46) , salah satu pelaku perampokan rumah pedagang emas di jalur dua Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu akhirnya meninggal. EJ tewas kehabisan darah setelah mengalami luka tembak.
Kepala Satreskrim Polres Tanggamus AKP Hendra Saputra saat mendampingi Kapolres AKBP Ahmad Mamora dalam rapat pleno KPU Pringsewu terkait pengundian nomor urut pasangan calon kepala daerah membenarkan, kematian EJ. EJ tewas etelah mengalami perawatan beberapa jam di RSUD Pringsewu.
“Setengah tujuh kemarin (Senin) dikasih tahu dokter bahwa saudara E meninggal. Karena kehabisan darah,” ujar Hendra.
Ia mengatakan bahwa petugas terpaksa melumpuhkan EJ karena pada saat penangkapan melakukan perlawanan. Hendra mengungkapkan bahwa saat ini polisi mengamankan tujuh orang tersangka yang terlibat perampokan di kediaman korban M Ikhsanudin (44).
Selain EJ, yaitu NS (41) dan JO (31) warga Bandar Lampung. Kemudian HEN (39) sopir, WS (23) dan AK (44) warga Sumsel. Serta seorang warga Prungsewu AP (42), kesehariannya bekerja sebagai petugas loket salah satu perusahaan otobus (PO) di Bumi Jejama Secancanan.
Menurut Hendra, AP ini yang memiliki peran sebagai orang yang mencari sasaran. Ia mengatakan, bahwa AP sudah menggambar lima titik yang bakal menjadi target.
Kelima titik tersebut, kata Hendra, dinilai sebagai orang yang memiliki uang banyak. Hendra mengungkapkan, komplotan pelaku ini akan menyambangi sasaran lainnya setelah berhasil merampok rumah pedagang emas tersebut.
Beruntung polisi bertindak cepat sehingga dapat melumpuhkan rombongan rampok lintas kabupaten dan lintas provinsi itu.
Hasil intrograsi polisi, kelompok EJ ini tidak sekali ini saja beroperasi di Kabupaten Pringsewu. Dia membeberkan bahwa sebelumnya ada dua tempat kejadian perkara (TKP) kejahatan kelompok ini.
Keduanya di Kecamatan Gadingrejo berupa curas mobil dan Kecamatan Pringsewu berupa pembobolan rumah. Polres Tanggamus, akan bekerjasama dengan Polda Lampung berkaitan dengan ada tidaknya TKP di wilayah lain di Lampung.
Selain itu, Hendra memastikan, pihaknya masih mengembangkan perkara ini kepada tersangka lain. Sebab, ujar dia, masih ada satu orang lagi yang belum tertangkap.
Hendra menuturkan atas perampokan rumah pedagang emas itu, korban melaporkan kerugiannya seberat 50 gram emas. Juga beberapa alat elektronik. Salah seorang warga di Kabupaten Pringsewu, Indra menyatakan apresiasinya terhadap kinerja polisi yang merespon cepat.
“Sesuai arahan Pak Kapolda yang baru, jangan takut-takut menindak tegas kejahatan,” katanya.(TL).