Catatan Redaksi Pena : Simala Kama Bagi Sang Guru

MENCERMATI  dan melihat kondisi dunia pendidikan selama ini bagaikan buah simala kama bagi kalangan pahlawan tanpa tanda jasa yakni guru.

Dengan sejumlah aturan yang berlaku guru tidak bisa lagi mendidik anak secara maksimal. Sememtara moral anak bngsa semakin memprihatinkan. Mulai dari piergaulan bebas serta pengaruh informasi teknologi yang canggih tanpa di imbangi penanaman pemahaman agama yang kuat memang salah satu pemicu kenakalan anak-anak remaja mulai dari bangku sekolah maupun tidak.

Baru-baru ini kejadian seorang anak murid sedang merokok dikelas lalu ditegor seorang guru malah ngajak duel sungguh mencoreng dunia pendidikan. Sudah parahkan generasi kita sekarang?

Sementara, guru sendiri dihadapkan dengan situasi sulit, dibiarkan anak-anak tambah melawan, dijewer dan dipukul akan menjadi mala petaka bahkan bisa berujung dipenjara.

Sementara lngkah yang diambil oleh guru hannya terdiam tanpa bisa berbuat apa2, karena dia takut terjadi apa2 terhadap dirinya. Giliran diam sejumlah kalangan justru bannyak yang mennyalahkan, kok seorang guru tidak tegas”katanya.

Repot memang namun yaah… itulah yang terjadi saat ini. Sekali lagi buah simala kama bagi guru.

Saya berharap pemerintah pusat terutama kementrian pendidikan, harus cepat mengambil langkah. Mungkin selama ini kita sudah salah sistem yang telah kita terapkan untuk aturan yang diberlakukan pada dunia pendidikan.

Terlebih saat ini kebebasan demokrasi dan hak asasi manusia itu yang menjadi murid dan wali murid semakin berani dan membuat para guru kerepotan.

Kedua tugas mendidik anak bukan hannya dibebankan pada guru saja. Sudah menjadi tanggungjawab dan kewajiban orang tua ikut serta mengawasi anak-anak  nya, terutama diluar jam sekolah. Sebab kok bisa anaknya sampai kecanduan rokok yng mestinya tidak layak bagi anak-anak sekolah.

Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi kita semua sebagai bahan renungan. Semoga kedepan dunia pendidikan betul-betul berkualitas dan bermartabat.. Amiinn..!

Ditulis oleh : M. Nurullah RS (Pimpinan Redaksi Pena Berlian Online).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *