Lampung Selatan, (PENA BERLIAN ONLINE) – Diduga tidak menguasai materi, pihak perwakilan dari Bank Indonesia (BI) yang sempat hadir dalam rapat analisis data dan rumusan masalah inflasi kota Kalianda untuk bulan Mei tahun 2018 dan pelaporan inflasi periode II, meninggalkan ruang rapat, Kamis (28/6/2018).
Rapat yang digelar di ruang rapat Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekobang) Sertdakab Lampung Selatan akhirnya tetap berjalan dengan seluruh jajaran terkait.Asisten Ekobang Mulyadi Saleh mengatakan, Walk-Out (WO) yang dilakukan oleh pihak BI, lantaran pihak BI mengakui tidak memahami masalah. Sehingga, pada saat jajaran OPD menanyakan persoalan yang berkenaan dengan inflasi tersebut, pihak BI tidak bisa menjelaskan apa-apa.
“Ya bagaimana, ditanya peserta rapat nggak tahu dan tidak bisa menjelaskan. Dengan kesadaran diri, pihak dari BI yang diwakilkan oleh Nandang izin dan meninggalkan ruang rapat selanjutnya akan melaporkan hasil rapat kepada pimpinannya,” jelasnya.Pihaknya berharap, agar BI Perwakilan Lampung dapat mengirim perwakilan yang menguasai materi terhadap tugas dan tanggungjawabnya dalam penanganan inflasi, khsusunya untuk Kabupaten Lampung Selatan.
“Lain kali kirim orang yang memiliki kompeten di bidang itu yang menguasai materi, sehingga dapat menyelesaikan perosalan-persoalan yang muncul,” kata mantan Kepala Dinas Perhubungan Lampung Selatan itu.
Penegasan Mulyadi tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan di salah satu kesempatan sempat melayangkan sebuah sindiran untuk tim yang menangani soal inflasi tersebut. Bahkan, Zainudin sempat menyatakan bila rapat tersebut “bak” ajang kongkow-kongkow semata.“Karena inilah kita tidak ingin main-main untuk membahas persoalan inflasi ini. Kita ingin, semua pihak yang terlibat adalah orang yang kompeten sehingga dapat merumuskan terkait masalah inflasi itu sendiri,” jelasnya. (kps)

