MEMASUKI Memasuki tahun 2018, masyarakat Indonesia akan melaksanakan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak gelombang ketiga di 171 daerah. Dengan rincian 17 propinsi, 300 kota dan 115 Kabupaten. Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang akan menyelenggarakan pemilihan gubernur dan wakil gubernur yang dijadwalkan pada 27 Juni 2018.
Selain menyelenggarakan pemilihan gubernur dan wakil gubernur, di beberapa kabupaten/kota juga akan menyelenggarakan pemilihan bupati dan wakil bupati. Beberapa kabupaten di wilayah Provinsi Lampung yang menyelenggarakan pilkada yakni, Kabupaten Lampung Utara dan Tanggamus.
Kita bisa melihat para kandidat di daerah yang akan menggelar pilkada telah sibuk mensosialisasikan diri agar dikenal masyarakat sambil membangun deal-deal dengan beberapa partai politik dalam membentuk koalisi sehingga memenuhi syarat yang ditentukan undang-undang untuk diajukan sebagai kandidat gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati.
Hakikat dari proses pilkada merupakan upaya mencari pemimpin, yaitu kepala daerah yang memiliki kemampuan membangun dan memajukan masyarakat dengan memaksimalkan sumber daya daerah demi kesejahteraan bersama.
Dalam pencalonan kepala daerah, parpol cenderung mengusung calon yang kemungkinan menangnya lebih besar. Bahwa ada parpol yang melakukan fit and proper test sebagai cara untuk mengetahui kemampuan kandidat, itu betul. Namun, ada indikator lain yang dipergunakan parpol.
Sebagai mesin elektoral partai biasanya melihat tiga faktor. Pertama, tingkat elektabilitas yang diukur melalui pendekatan ilmiah survei. Kedua, jaringan pendukung selain mesin partai politik. Ketiga, kemampuan finansial yang dibutuhkan untuk membuat program kampanye agar dapat menjangkau pemilih. Tiga faktor di atas merupakan konsekuensi dari demokrasi terbuka yang kita anut.
Dalam bursa pemilhan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Lampung pada Tahun ini diikuti oleh empat pasang calon yakni, Pasangan Ridho Ficardo, Herman HN, Arinal dan Mustafa.
Keempat paket ini telah melewati tahapan serta dinamika di internal partai dan siap untuk memenangkan hati rakya Lampung. Mereka adalah putra-putri terbaik Lampung yang juga memiliki rekam jejak dalam kiprah politik baik itu di tingkat daerah maupun di tingkat nasional.
Pemilihan gubernur tidak hanya tentang memilih pemimpin, tetapi lebih dari itu masyarakat bisa melakukan evaluasi serta memberikan penilaian yang obyektif kepada setiap calon pemimpin yang pada saatnya jika terpilih mampu membawa perubahan dan menjadikan Provinsi Lampung keluar dari kemiskinan dan kebodohan.
Pilihlah di antara mereka bukan karena kesamaan suku, ras, agama, golongan, tetapi pilihlah mereka karena mereka punya integritas dan kemampuan untuk mengoptimalkan semua sumber daya yang ada di Provinsi Lampung demi sebuah perubahan yang lebih baik (*).

