BANDAR LAMPUNG (PENA BERLIAN ONLINE) – PULUHAN mahasiswa yang tergabung dari Aliansi BEM Universitas Lampung (Unila), Polinela, Poltekes, dan Teknokrat menggelar aksi demo sekitar pukul 08.30-10.30 WIB, di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jalan Gajah Mada, Tanjungkarang Timur, Kota Bandar Lampung, Senin (12/2/2018).
Koordinator Lapangan Faudzul Adzim, mengatakan aksi ini dilakukan guna menyampaikan aspirasinya sebagai masyarakat. Ia meminta kepada KPU Provinsi Lampung sebagai penyelenggara Pemilukada agar benar-benar bersih dan adil, merupakan harga mati untuk menghasilkan kepala daerah yang baik dan berpihak kepada rakyat.
“Aliansi BEM Lampung dan berbagai lembaga mahasiswa lainnya menegaskan, untuk bersama mengawal proses pilkada yang bersih dan jujur bagi seluruh unsur penyelenggara baik KPU dan Bawaslu,” ujar dia.
Presiden BEM Unila ini menambahkan, KPU dan Bawaslu dituntut untuk senantiasa konsisten melaksanakan segala tugas dan wewenangnya terlebih pada Pilkada Lampung 2018 yang menetapkan 4 pasangan calon kepala daerah sebagai peserta pemilu.
“Kepada KPU dan Bawaslu untuk tetap menjaga netralitas selaku penyelenggara tidak ada keberpihakan kepada salah satu calon,” terangnya.
Mereka menyampaikan aspirasi sebagai mahasiswa yang merupakan bagian dari masyarakat.
“Kami mahasiswa sebagai penyambung lidah masyarakat tidak ingin memiliki pemimpin yang hanya mementingkan kepentingan pribadi, yang menjabat hanya untuk mengumpulkan harta semata,” ujarnya.
Aliansi BEM Lampung berharap agar seluruh paslon untuk tidak melakukan kampanye hitam, seperti dengan cara penyebaran isu SARA dan politik uang. “Sebab, cara-cara ini hanya akan mencederai demokrasi dan memecah belah persatuan dan kesatuan,” tandasnya.(*)