CILEGON (PBO)-Badan Koordinasi Pendidikan Al-Qur’an dan Keluarga Sakinah Indonesia (BKPAKSI) Kota Cilegon komitmen dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam kepada masyarakat sejak usia di Kota Cilegon.
Untuk tahun 2019 ini, sebanyak 1.144 santri pendidikan Al-Qur’an TKA-TPA BKPAKSI dari 8 kecamatan yang ada di Kota Cilegon diwisuda dalam acara wisuda santri pendidikan Al-Qur’an TKA-TPA BKPAKSI se-Kota Cilegon yang ke-XXVIII yang dilaksanakan di The Royale Krakatau Hotel Cilegon, Ahad (28/4/2019).
Direktur Utama Daerah (Dirutda) BKPAKSI Kota Cilegon Bayu Panatagama mengatakan, wisuda santri TKA-TPA yang diselenggarakan tiap tahun ini mengalami peningkatan terutama dalam jumlah santri yang diwisuda.
“Wisuda santri TKA-TPA yang diselenggarakan tiap tahun ini mengalami peningkatan dalam jumlah santrinya. Sebenarnya jumlah santri yang mengikuti awal dari ujian Monaqosyah ini sebelumnya,” kata Bayu.
Bayu juga menjelaskan, bagi santri yang mengikuti jenjang pendidikan dasar (kelas VI SD), diharapkan Syahadah atau Izajahnya dapat digunakan untuk persyaratan masuk di pendidikan formal SMP/MTs yang ada di Kota Cilegon sesuai dengan Perda Kota Cilegon Nomor 1 Tahun 2008 dan Perwal Kota Cikegon Nomor 25 Tahun 2014 Juncto Perwal Kota Cilegon Nomor 44 Tahun 2011 Tentang Pendidikan Diniyah serta sesuai dengan PP Nomor 55 Tahun 2007 Tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan, serta Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Pendidikan Keagamaan Islam.
“Insya Allah, Eksistensi Gerakan Pendidikan Al-Qur’an (TKA-TPA-TQA) di Kota Cilegon mampu untuk memberikan kontribusi nyata guna meningkatkan mutu SDM yang ada di Kota Cilegon ini. Kami berharap pendidikan wajib untuk dimiliki setiap individu, tidak hanya diperoleh melalui jalur sekolah formal saja, namun harus diimbangi oleh pendidikan keagamaan sejak usia dini yang diperoleh dari jalur non formal seperti TKA-TPA,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bayu juga menuturkan pentingnya pendidikan agama bagi anak sejak usia dini. Peran aktif keluarga dan lingkungan juga sangat penting dalam membangun karakter pada setiap anak.
“Selain itu, pendidikan keagamaan bagi anak berperan sangat penting sebagai pegangan hidup dalam menghadapi zaman yang terus berkembang menuju era globalisasi. Oleh sebab itu, peran aktif dari keluarga dan lingkungan harus terus ditingkatkan, salah satunya dengan menyekolahkan anak-anak mereka di Pendidikan Keagamaan yang ada. Majulah BKPAKSI, Menyiapkan Generasi Qur’ani Berbasis Masjid dan Keluarga Islami,” tutur Bayu. (Redaksi)