Tanggamus, (Pena Berlian Online)-Hadir Wakil Bupati Tanggamus Beberapa Kepala OPD Kesehatan, Pendidikan, PPKB, PMD Pengurus Tim Penggerak PKK Kabupaten Tanggamus Ketua TP. PKK Kecamatan Se-Kabupaten Tanggamus Kepala UPT Kesehatan se- Kabupaten Tanggamus.
Ketua PPK Sri Nila Wati dalam sambutan nya menyampaikan Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Masa dimana remaja berusaha mencari jati dirinya. Dalam fase ini, mereka akan melakukan penyesuaian dengan lawan jenis, perubahan pola perilaku, dan sosialisasi dengan lingkungan sekitar. Saat memasuki masa remaja, seseorang akan cenderung memisahkan diri dari keluarga.
Maka tidak salah jika dikatakan bahwa masa remaja adalah masa rentan dengan berbagai permasalahan. Mulai dari permasalahan dengan diri sendiri, keluarga, hingga permasalahan dengan perkembangan zaman.Oleh karena itu, perlu ada pendampingan dan pembinaan agar remaja tidak terjerumus pada hal negatif yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain di sekitarnya.Sebagai bentuk kepedulian terhadap generasi remaja, TP PKK Kab. Tanggamus Akan menghadirkan posyandu remaja untuk mendampingi para remaja menghadapi fase-fase krusial dalam hidupnya.
Posyandu Remaja memiliki tujuan yaitu meningkatkan peran remaja dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi posyandu remaja, meningkatkan Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS), meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja tentang kesehatan reproduksi bagi remaja, meningkatkan pengetahuan terkait kesehatan jiwa dan pencegahan penyalahgunaan NAPZA, mempercepat upaya perbaikan gizi remaja, mendorong remaja untuk melakukan aktivitas fisik, melakukan deteksi dini dan pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM), dan meningkatkan kesadaran remaja dalam pencegahan kekerasan,”terang Sri Nilawati.
Sasaran kegiatan Posyandu Remaja adalah remaja usia 10-18 tahun, laki-laki dan perempuan dengan tidak memandang status pendidikan dan perkawinan termasuk remaja dengan disabilitas. Sedangkan untuk sasaran petunjuk pelaksanaan terdiri dari petugas kesehatan, Pemerintah Pekon/Kelurahan (termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi kemasyarakatan), pengelola program remaja, keluarga dan masyarakat, serta kader kesehatan remaja. Adapun kriteria kader posyandu remaja, yaitu berusia antara 10-18 tahun, mau secara sukarela menjadi kader, dan berdomisili di wilayah posyandu remaja tersebut berada.
Sedangkan manfaat kegiatan Posyandu Remaja bagi remaja itu sendiri.
Pertama, remaja akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang meliputi beberapa hal seperti kesehatan reproduksi remaja, masalah kesehatan jiwa, pencegahan penyalahgunaan NAPZA, gizi, aktivitas fisik,pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM), pencegahan kekerasan pada remaja. Kedua, mempersiapkan remaja untuk memiliki keterampilan hidup sehat melalui PKHS. Ketiga, sebagai aktualisasi diri dalam kegiatan peningkatan derajat kesehatan remaja,harap Sri nilawati.
Sementara Wakil bupati AM,Syafi’i menyampaikan Saya menyambut baik diselenggarakannya Sosialisasi Posyandu Remaja, ini merupakan Inovasi
baru kita dalam memperluas Fungsi Posyandu setelah adanya Posyandu Balita, Posyandu Lansia sampai dengan Posyandu Ternak pun kita ada.
Program Posyandu Remaja ini merupakan
Program yang sangat bermanfaat, memberi wadah para remaja dalam mengekspresikan diri pada hal positif yaitu berperan serta dalam bidang kesehatan
dan keterampilan,serta untuk menghindari
perkembangan pergaulan remaja yang makin hari dianggap semakin rawan dan mencegah timbulnya halhal yang negatif.
Sekarang ini terdapat berbagai dampak pada masyarakat, baik yang positif maupun yang negatif.Dampak positif globalisasi adalah perkembangan teknologi yang semakin canggih sehingga mempermudah seseorang untuk memperoleh berbagai informasi yang tidak terbatas. Informasi dapat berupa hiburan, pengetahuan dan teknologi, yang diperoleh dan berbagai cara seperti: TV, Video, Film-Film, Internet dan sebagainya. Kemudahan informasi memang memuaskan rasa ingin tahu kita serta dapat mengubah nilai dan pola hidup seseorang, termasuk anak-anak remaja yang akan menginjak dewasa,”Trang Wabup.
Sedangkan dampak negatif yang ditakuti adalah gaya hidup yang sangat menonjolkan sifat individualistik, apatis dan bebas. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyak timbulnya masalah psikososial pada remaja seperti penyalahgunaan narkoba, perilaku seks bebas dan menyimpang serta
kriminalitas anak, sehingga banyak mengakibatkan kegagalan pendidikan, atau kegagalan di bidang lain,”tutup wabup.(Sp)