Terkait Temuan di Kampung Wira Agung Sari, LSM JAK Akan Layangkan Surat ke DPMKK Tuba

TULANG BAWANG (PBO) – Menanggapi pemberitaan dibeberapa Media Online yang ada di Kabupaten Tulangbawang terkait pembangunan Balai Kampung dan Jalan Onderlagh yang diduga tidak sesuai Bestek, di Kampung Wira Agung Sari Kecamatan Penawartama, Kabupaten Tulangbawang.

Ketua LSM Jaringan Anti Korupsi (JAK) Koordinator Daerah Tulangbawang mengatakan pihaknya sudah membuat surat Klarifikasi ke Dinas Pemberdayaan dan Masyarakat Kampung/Kelurahan (DPMKK) Tulangbawang perihal temuan beberapa awak media dan Tim dari LSM JAK yang sudah di tayangkan oleh beberapa media online.

“Ya kita akan ikuti prosedur yang ada karna pihak DPMK Tulangbawang tidak bisa memproses temuan awak media jika hanya berita, oleh sebab itu kami dari LSM JAK Insya Allah hari Senin akan mengirimkan Surat Klarifikasi ke DPMK Tulangbawang. Agar, pihak DPMK bisa memanggil Kepala Kampung dan Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Kampung Wira Agung Sari untuk mendengarkan keterangan dan alasan kenapa pekerjaan di Kampung tersebut bisa terindikasi Mark-Up anggaran dan pekerjaannya diduga menyimpang dari teknis,” ungkap Andi kepada beberapa awak media.

Kami sangat berharap, lanjut Andi, pihak DPMK Tulangbawang agar nanti secepatnya menindaklanjuti Surat Klarifikasi LSM JAK dan memproses dugaan Mark-Up anggaran dan pengerjaannya yang diduga menyimpang dari teknis supaya ke depan pembangunan yang bersumber dari Dana Desa (DD) di Kampung-kampung yang ada di Tulangbawang bisa berkwalitas.

Ditempat yang sama, Handri selaku Sekretaris LSM JAK sangat menyayangkan sekali pekerjaan Onderlagh di Kampung Wira Agung Sari Kecamatan Penawartama Kabupaten Tulangbawang yang dianggarkan dari Dana Desa jumlahnya sangat Fantastis namun pekerjaannya terkesan asal jadi.

“Saya sendiri yang langsung Crosscheck dilapangan bersama Tim dan kawan-kawan dari media dan menyaksikan sendiri kalau besi corr-corran untuk pembangunan Balai Kemasyarakatan menggunakan besi ukuran 8 inc dan ada yang menggunakan besi 3 batang atau yang berbentuk segitiga,” jelas Handri.

“Kemudian, Lanjut Handri, untuk pengerjaan jalan Onderlaghnya cara pemasangan material batunya dilakukan dengan cara tertidur tidak dipasang berdiri dan tidak dipasangnya batu ukuran 20 cm untuk pengunci kiri dan kanan jalan serta hamparan pasirnya tidak merata padahal anggaran jalan Onderlagh tersebut sangat Fantastis jadi seharusnya pekerjaannya bisa maksimal dan berkwalitas,” pungkasnya.(Mcr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *