Stok Hewan Kurban di Pringsewu Capai 4.292 Ekor

PRINGSEWU (Duta Lampung Online) – Ketersediaan hewan kurban di Kabupaten Pringsewu mencapai sebanyak 4.292 hewan. Jumlah tersebut terdiri dari tiga jenis hewan.

Rincinya, sapi sebanyak 1.456 ekor dan kerbau 44 ekor. Terbanyak kambing 2.793 ekor. Data tersebut, menurut Sekretaris Dinas Pertanian Pringsewu Maryanto, berdasar hasil pengawasan Bidang Peternakkan dan Kesehatan Hewan.

“Teman-teman di Keswan (Kesehatan Hewan) sudah terjun ke tempat-tempat yang menyediakan herwan kurban di KabupatenPringsewu,” ungkap Maryanto mewakili Kepala Dinas Pertanian Iskandar Muda, Selasa (30/7/2019).

Maryanto menambahkan, pihaknya akan lebih mengoptimalkan pengawasan sekitar seminggu sebelum hari ‘H’ Idul Adha.

Kepala Bidang Peternakkan dan Keswan Dinas Pertanian Pringsewu drh. Budi Pramono mengimbau masyarakat dapat memilih hewan kurban yang sehat. Sampai sejauh ini, kata dia, penyakit yang sering ditemukan di wilayah Pringsewu hanya cacing hati.

Oleh karena itu lah dia meminta supaya warga langsung menghubungi petugas apa bila mendapati atau mencurigai hewan kurban kurang sehat. Sehingga petugas bisa langsung datang dan memastikan bila hewan tersebut sehat.

Ia pun menjamin, pelayanan yang diberikan perugasnya dalam pemeriksaan hewan kurban gratis alias tidak dipungut biaya.

“Jadi periksa dulu, jangan sampai dipotong terlebih dahulu,” kata Budi.

Dia mengatakan, di Kabupaten Pringsewu tahun-tahun sebelumnya sudah dilakukan pelatihan terhadap takmir masjid untuk mengidentifikasi penyakit atau hewan terindikasi sakit.

Oleh karena itu lah, tahun ini pihaknya selain mengoptimalkan petugas yang sudah ada, juga berharap kepada masyarakat yang sudah dilatih tersebut.

Sebab, menurut dia, tidak semua hewan kurban datang secara bersamaan di tempat pengurbanan. Bahkan ada yang tiba pada saat hari H. Selain itu, tidak semua hewan yang dikurbankan berasal dari Pringsewu.

Melainkan, tambah dia, ada juga yang berasal dari kabupaten lain. Karena keterbatasan jumlah petugas, dia berpesan supaya menghubungi Poskeswan jika mencurigai hewan kurang sehat.

Tidak hanya itu, Budi menyarankan apa bila calon pengurban merasa ragu apakah hewan yang dikurbankan sudah masuk kategori hewan layak kurban, juga dapat bertanya ke petugas.

anti, lanjut dia, petugas hanya akan memastikan usia hewan tersebut dari melihat ciri fisiknya. “Tapi hanya memastikan umur, bukan memastikan sah atau tidaknya,” terang dia.

Ia mengatakan, selain memastikan umur teraebut pihaknya hanya melakukan pemeriksaan masalah kesehatan hewan.

Budi mengungkapkan, bahwa masih ada masyarakat yang mengurbankan hewan sapi atau kerbau betina. Dia menyarankan supaya hewan betina yang dikurbankan itu yang tidak produktif atau majir.

Atau yang sudah beranak lebih dari lima kali atau umur diatas delapan tahun. Menurutnya ini berkaitan dengan program pemerintah untuk mempercepat swasembada daging sapi.

Bidang Peternakkan dan Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Pertanian Pringsewu kali ini bekerjasama dengan Balai Viteriner Lampung dalam pemeriksaan hewan kurban.

Menurut Kepala Bidang Peternakkan dan Keswan drh Budi Pramono, kerjasama dalam hal pemeriksaan laboratorium sampel organ hewan kurban yang dicurigai berpenyak

Budi mengatakan, uji laboratorium tersebut sebagai bahan evaluasi di tahun berikutnya. Mengingat, ada beberapa penyakit berbahaya pada hewan.

Bahkan beberapa penyakit disinyalir bisa menular ke manusia, bahkan sebaliknya. Seperti TBC.

“Kalau ada yang TBC bisa kita telusuri, dari mana asal hewan kurban teraebut. Sehingga dapat dilakukan penanganan lebih lanjut,” katanya.(TL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *