PRINGSEWU (Pena Berlian Online) – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Pringsewu meraih juara pertama turnamen sepak bola Gala Siswa Indonesia (GSI) 2018 tingkat SMP se-Kecamatan Pringsewu.
Juara itu diraih setelah difinal mengalahkan SMPN 2 Pringsewu dengan skor 2-0 lewat adu pinalti. Laga ini berlangsung di Lapangan Sumber Waras Pekob Rejosari, Selasa (6/3/2018).
Kemenangan sekolah di bawah asuhan Kepsek Mukodas, mengantarkan mereka untuk mengikuti GSI tingkat kabupaten.
“Alhamdulillah walau bermain di terik matahari, anak asuh kami meraih juara pertama sepak bola tingkat SMP, padahal sekolah kami tidak mempunyai lapangan sepak bola. Ini berkat binaan dari dewan guru olahraga kami,” ujar Mukodas.
Menurutnya, untuk mengikuti ajang lanjutan GSI tingkat Kabupaten Pringsewu, pihaknya akan terus menempa anak didiknya untuk terus semangat berlatih. “Namun pada laga lanjutan akan digabung oleh beberapa pemain dari SMP lain di Pringsewu yang dinilai berprestasi secara individu. Semoga kembali meraih kemenangan,” harapnya.
Sementara itu ajang turnamen sepak bola tingkat SMP atau usia maksimal 14 tahun pada Gala Siswa Indonesia 2018 itu merupakan progran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pringsewu yang dikelola oleh para guru bidang olahraga.
Menurut Ketua Pelaksanaan Iswanto, turnamen sepak bola GSI tingkat SMP dimulai sejak Januari lalu dan dibagi dalam delapan zona atau di gelar bergilir di setiap masing-masing kecamatan, berakhir di Kecamatan Pringsewu, pada Senin-Selasa (5-6/3)
Pertandingan dilaksanakan di Lapangan sepak bola Sumber Waras, Pekon Rejosari diikuti delapan klub dari SMP negeri dan swasta. Dengan waktu pertandingan 40 menit (20 x 2 waktu) dengan istirahat 5 menit.
Iswanto yang juga Kepala SMPN 5 Pringsewu menuturkan bahwa program Gala Siswa Indonesia Open Turnamen sepak bola tingkat SMP 2018 merupakan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
Hal ini bertujuan untuk mencari bibit-bibit olahraga pada cabor sepakbola dari tingkat desa, kabupaten, provinsi hingga tingkat nasional khususnya kepada pelajar tingkat SMP atau maksimal berusia 14 tahun.
Tetapi yang lebih penting melakukan pembentukan karakter siswa dibidang cabor sepak bola dalam bertanding. Dimana siswa harus jujur, disiplin, sportifitas dan terjalin rasa kerja sama yang baik antar sesama. “Juga terjalin rasa persatuan dan kesatuan serta silaturahim antar kawan dan lawan,”jelas Iswanto.
Dia memaparkan, pelaksanaan Gala Siswa Indonesia 2018 itu menggunakan dana swadaya dari iuran sekolah yang mengikuti pertandingan tersebut. Namun panitia tidak menyediakan hadiah maupun piala. “Yang jelas kegiatan ini benar-benar mencari dan merekrut bibit berprestasi di cabor sepak bola,”ujarnya.
“Namun dalam pertandingan lanjutan di tingkat Kabupaten dan provinsi, selain diambil dari sekolah pemenang juga digabung dari pelajar peserta sekolah lain yang dinilai berbakat berdasarkan pengamatan dari pihak terkait,” tutupnya. (*)