SALAM LAMPUNG jangan dipolitisir. Sebagai putra daerah asli Lampung, saya sangat prihatin dengan sejumlah kejadian beberapa waktu lalu, yang dilakukan oleh sejumlah oknum diduga untuk kepentingan politik yang telah mempolitisir salam Lampung Bermartabat, atau yang kita kenal dengan salam “L” bentuk dari dukungan dari salah satu calon presiden.
Jauh sebelum salam jempol dan satu jari yang berbentuk pistol, dipergunakan untuk simbol salah satu calon presiden, salam Lampung bermartabat, sudah viral dan dikenal seantero jagat.
Salam Lampung pada awalnya digagas dan dikenalkan oleh, mantan Kapolda Lampung yakni, Irjen Pol, Dr.Ike Edwin, SH, MH, diberbagai acara atau pertemuan adat maupun kenegaraan hingga bisa terkenal keseluruh Indonesia, bahkan Dunia.
Namun saya sangat sedih bercampur agak sedikit emosional, ketika salam Lampung sudah buming dan menjadi salah satu simbol serta icon Lampung, ahir-ahir ini, sejumlah elemen masyarakat mulai takut untuk menggunakan simbol tersebut, lantaran takut di buly karena diklaem sebagai pendukung salah satu calon presiden.
Bahkan mirisnya lagi, penggagas salam Lampung, Ike Edwin sendiri belum lama ini, saat menyampaikan salam Lampung bersama Kapolda Jawa Barat, ketika foto tersebut diunggah dimedia sosial atau medsos, juga tidak lepas dari buly para team buser netizen.
Tidak hannya berhenti disitu, Para Hakim Jakarta Pusat juga belum lama ini menjadi korban buly sejumlah nitizen serta sempat jadi korban disejumlah media karena berfoto dengan mengisyaratkan simbol salam Lampung. Padahal saat mereka menyampaikan salam Lampung, sedang berkunjung di Pengadilan Lampung.
Disadari atau tidak ini sudah sangat merugikan kami masyarakat serta putra daerah Lampung. Betapa tidak, simbol yang sudah dikenal secara luas, serta salam Lampung yang sudah menjadi kebanggaan orang Lampung harus terkontaminasi oleh politik, sehingga haltersebut secara bertahan seiring dengan waktu salam Lampung akan tenggelam karena terkena imbas dari pilpres yang dijadwalkan akan digelar tahun ini.
Oleh karena itu, secara pribadi dan mewakili masyarakat Lampung, saya berharap kepada siapapun yang tahun ini ada kepentingan politik maupun lainnya, salam Lampung jangan dipolitisir. Salam Lampung salah satu simbol kebanggaan kami yang harus dijaga bersama-sama agar tidak punah.
Saya juga berharap, salam Lampung bisa menjadi simbol para wisatawan maupun masyarakat Lampung. Sehingga ketika ada masyarakat mennyampaikan salam Lampung atau salam “L” mereka akan ingat itu Lampung. Bahkan salam “L” bisa menjadi identik dengan Lampung.
Mudah-mudahan tulisan ini bisa menjadi acuan dan rekomendasi bagi kita semua, wabil husus pemerintah daerah Lampung, tidak ada salahnya jika salam Lampung bisa dideklarasikan bersama menjadi simbol salam Lampung secara resmi.
Semoga salam Lampung juga dapat menjadi pemersatu masyarakat Lampung dan daerah lainnya, karena Lampung adalah salah satu bagian dari NKRI yang harus dijaga dan dilindungi. (*).
Ditulis Oleh : M. Nurullah RS (Pimpinan Redaksi Media Pena Berlian Online) .

