Lampung – penaberlian.com – Pasca Viralnya Icon Kera Bersijang KPU Bandar Lampung, Tokoh Pemuda Lampung Tengah dan beberapa Elemen sambangi Polda Lampung.
Salah satunya M. Arif, tokoh pemuda yang berasal dari Lampung Tengah menjelaskan, tujuan dirinya datang ke Polda Lampung, untuk bersilaturahim sekaligus mepertayakan laporan yang dilayangkan beberapa rekan-rekan yang tergabung dalam Laskar Lampung, sejak Viral Icon Kera berpakaian Sarung Adat Lampung.
“Kita sengaja datang ke Mapolda ini Lampung Ini, yang pertama untuk bersilatuhim dan yang kedua untu menanyakan laporan yang telah dilayangkan beberapa rekan-rekan yang tergabung dalam Laskar Lampung terkait Icon mascot KPU pada Pilkada tahun 2024 ini.” Ucap pemuda yang sering disapa ahi arif ini
Masih menurut beliau, apresiasi besar di ucapakan kepada Polda Lampung yang telah menerima silatruhamin hari ini yang disambut AKBP Vicki selaku kasubdit 2 dirintelkam Polda Lampung.
Selanjutnya, Pria yang aktif di budaya Lampung ini juga meminta dan memohon kepada Polda Lampung untuk menjadi penengah dalam perkara laporan kera besinjang ini, jangan sampe Maslah yang dianggap merusak citra Lampung ini menjadi polemik yang berlarut-larut.
“Kita sangat mengapresiasi Polda Lampugn Atas sambutannya, dan saya harap polda lampung dapat menengahi permasalahan ini supaya tidak berlarut-larut, karena ini membawa citra Provinsi Lampung.” Ujarnya
Disisi lain, hal senada juga disampaikan oleh Tokoh Adat edisin Pubian, Gelar Sutan nyukang asal Pubian Negri kepayungan mengatakan, beliau mendukung langkah-langkah yg diambil oleh adek-adek asal Lampung tengah yang ikut peduli tentang budaya lampung serta menjujung tinggi fi’il pesenggri.
Pria yang aktif di giat masyarakat ini juga berharap, apa yg didiskusikan hari ini menjadi pelajaran bagi kita bersama serta menjadi bukti Polda Lampung dalam meningkatkan pengaduan masyarakat menjadi Laporan masyarakat (LP).
“Saya harap atas kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua dan bukti polda lampung untuk meningkatkan dan menanggapi keluhan masyarakat. Tandasnya (red)