Opini : Filsafat Katak Rebus

GONJANG-GANJING  belakangan ini mengenai masalah jin buang anak mengingatkan saya mengenai sebuah film tahun 1997 berjudul Dante’s Peak yang dibintangi Pierce Brosnan yang lebih kita kenal sebagai salah satu pemeran tokoh James Bond si agen 007. Dalam film tersebut, tokoh utama yang diperankan Pierce Brosnan bernama Harry Dalton adalah jagoan yang (akan) menyelamatkan penduduk kota yang terletak di kaki gunung Dante tersebut.

Dalam salah satu adegannya si Harry menyitir omongan gurunya sebagai berikut: “My ninth grade science teacher always said that if you put a frog in boiling hot water, it will jump. But put it in cold water, and heat it up gradually, it would slowly boil to death.”
Kira-kira bahasa Indonesianya apa, ga usah diterjemahin ya.

Kembali ke urusan jin buang anak yang lagi rame, ungkapan katak dalam tempurung mestinya juga adalah satu peribahasa yang sudah menjadi pengetahuan umum bagi masyarakat luas yang merupakan kiasan atas situasi seseorang yang pikirannya sempit karena wawasannya terbatas tanpa dia sendiri menyadarinya. Orang yang ceroboh menggunakan ungkapan jin buang anak untuk menggambarkan suatu tempat yang jauh pada dasarnya tidak menyadari bahwa jauh dekat itu hanya masalah relativitas. Dia tidak menyadari bahwa dunia tidak berputar di sekeliling dirinya sehingga apa yang jauh baginya sebaliknya bisa sangat dekat bagi orang lain. Dia juga tidak menyadari bahwa pandangan yang jauh ke depan itu sesungguhnya lebih realistik dibanding kekinian yang melenakan. Pada saat kondisi yang buruk terlanjur menjelma saat itu pula semua upaya sudah terlambat untuk dilakukan.

Orang seperti yang saya ceritakan di atas ini bukan saja bisa diumpamakan sebagai katak dalam tempurung, tapi menurut Harry Dalton dia juga adalah katak dalam ember. Demikian kata Harry Dalton.

( Sumber : FB Iriyanto )
Editor : Sholihul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *