Nikmat Nya Kopi Lampung Barat Tak Sepahit Penderitaan Petaninya

Lampung Barat(PBO)-Petani kopi mengeluh dengan harga yang merosot tajam. “Kalau musim tahun ini sudah tak jelas lagi berapa persen penurunan hasilnya. Bayangkan saja kebun kopi yang biasanya mendapatkan tonan namun saat ini sudah bersyukur kalau mendapat hasil lima kuintal. Saat mulai metik kopi biasanya menghabiskan waktu berminggu minggu bahkan berbulan-bulan, nah musim kopi tahun ini hanya menghitung hari sudah selesai,” kata salah seorang petani Kopi Kecamatan Batuberak, Iwan.

Menurutnya, hasil kopinya yang merosot juga harga jual menurun, kalau sebelum musim harga kopi sempat mencapai Rp25 ribu perkilogram tetapi saat ini sempat turun mencapai Rp18 ribu perkilogram. “Tahun ini kami selaku petani kopi benar-benar khawatir dengan keadaan hasil kopi saat ini. Kekhawatiran kami satu tahun kedepan bisa-bisa orang yang berbuat jahat banyak timbul seperti pencurian dan perampokan tapi mudah-mudahan ini hanya kekhawatiran saja,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan Joni, jika hasil kopi saat ini tidak akan bisa menyambung kebutuhan hidup sampai musim berikutnya. “Tahun lalu hasil kebun kopi saya mencapai 1,5 ton dengan jumlah kopi sebanyak lebih kurang 3000 batang, tetapi saat ini sepertinya tiga kuintal saja sulit didapat,” keluhnya.

Dia berharap Pemkab Lampung Barat bisa memberikan solusi terbaik bagi masyarakat yang mengeluhkan hasil panen tahun ini, hingga bisa memenuhi kebutuhan hidup sampai musim kembali tahun depan.” Jika ada solusi terbaik untuk mengurangi beban masukan yang berkurang oleh pemkab itu sangat diharapkan bagi para petani, karena jika semua petani kopi mengalami hal seperti ini mencari kerja sampingan saja sulit,” kata Joni. (rls/)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *