Lampung Selatan, penaberlian.com – Nasib nahas seorang warga Desa Ruguk, Kecamatan Ketapang yang harus kehilangan jempol tangannya akibat luka bacokan yang dilakukan tetangga korban pada hari sabtu sore, 8 Oktober 2024 lalu.
Kejadian tersebut berawal dari bercanda anak-anak yang berujung saling sebut nama orang tua, lalu saling lempar batu kerikil sehingga salah satu anak menangis.
Mendengar anaknya mengangis, pelaku yang bernama Abek (45), selaku ayah dari anak yang menangis yang baru berumur 7 tahun, lalu menegur Suleman yang merupaka ayah dari anak yang telah membuat anak pelaku menangis.
Berdasarkan keterangan korban Suleman (43), dirinya ditegur pelaku saat ingin membakar sampah didepan kediamannya, dan dirinya juga tidak tahu kalau anaknya yang masih berumur7 tahun dan seumuran dengan anak pelaku baru selesai cekcok.
“Saya gak tau bang kalo anak-anak itu saling ejek-ejekan nama orang tua, terus setimpukan batu. Terus, anaknya yang kecil itu nangis, gak tau kena apa gaknya, pas saya mau bakar sampah di depan rumah, saya ditegur sama pelaku dengan nada ‘ajarin anak kamu, kalo gak saya yang ngajarin’,” ucapnya menirukan perkataan pelaku.
“Terus saya jawab sambungnya, kenapa urusan anak kok sampe segitunya, nanti juga biasa aja mereka main lagi, lalu ditimpal oleh pelaku dengan perkataan ‘gak bisa lah.!! sini saya yang ngajarin’, terus pikir saya hannya negur biasa doang. Pas saya mau masuk rumah eeh dia ngelempar anak pake batu pondasi, untungnya gak kena.
Lalu saya tungguin lah anak saya itu.
Nah pas habis ngelempar batu itu, dia masuk rumah ngambil golok dan dateng kerumah saya.
Jadi saya kaget dan berpikir, kok seolah-olah anak saya pengen dibantai.
Selaku orang tua, siapa yang gak ingin melindungi anaknya.
Jadi, apa adanya barang yang ada disekitar saya ambil, karena emang saya gak tau bakal begini dan saya gak siap-siap karena saya berfikir ini masalah anak.
Nah seketemunya pipa itulah yang saya pegang dan saya berusaha untuk ngejauhin anaka saya, ternyata dia (pelaku_red) udah nebas saya duluan didepan anak saya dan mengenai jempol tangan saya hingga putus dan harus segera di rawat,” sambungnya.
Sementara, setelah kejadian itu pihak korban pun sudah melaporkan ke pihak Kepolisian Sektor Penengahan untuk mempertanggungjawabkan perbuatan pelaku.
Tapi hingga hari ini pelaku masih saja berkeliaran seolah-olah tidak ada kejadian apa-apa dan tidak ada upaya untuk mempertangungjawabkan perbuatannya.
“Kita udah lapor ke polsek bang, tapi sampai hari ini pelaku juga masih berkeliaran. Hari ini juga Sabtu, (2/11/2024), kita coba datang ke Polsek dan kita masih tunggu hasil selanjutnya, dan kita juga berharap kasus ini terus berlanjut agar pelaku dapat ganjaran hukum atas perbuatannya,” tutupnya. (WS)