Banyuwangi (Pena Berlian Online) – Desa Setail Kabupaten Banyuwangi sebenarnya tidak terlalu terpencil wilayahnya, namun kondisi sarana dan prasarana di desa tersebut yang masih relatif kurang layak, kondisi jalan yang bertahun-tahun tidak tertangani dan lain-lain menjadi bagian dari ketertinggalan Desa tersebut.
Daerahnya dengan situasi pekampungan yang berkelompok terpecar-pencar dalam kondisi akses jalan yang sempit dan makadam menjadikan kesulitan tersendiri untuk mengembangkan diri.
Bersama Komandan Kodim 0825/Banyuwangi Yang sekaligus sebagai Komandan Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke 105 Letkol Inf Ruli Nuryanto saat kami berbincang-bincang dilokasi TMMD menyampaikan inilah mengapa TMMD ini masih menjadi harapan masyarakat.
Lebih lanjut Letkol Inf Ruli Nuryanto menyatakan bahwa TMMD yang sudah ada selama kurang lebih 40 tahun yang lalu itu awalnya ABRI Masuk Desa (AMD) seiring perkembangan dan paradigma TNI sehingga namanya berubah menjadi TMMD, namun demikian perubahan nama tersebut tidak merubah visi dan misi TMMD itu sendiri dalam rangka membangun desa guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Seperti yang dilakukan di Desa Setail Kec Genteng Kab Banyuwangi ini seluruh pekerjaan yang dilakukan secara faktual memiliki faktor kesulitan masing-masing dan yang paling utama adalah akses jalan masuk sehingga material tidak dapat diturunkan mendekati pekerjaan, sehingga perlu tenaga manusia untuk mengusung secara manual.
Kondisi tersebut menjadi kondisi yang biasa dilakukan oleh TNI dan dianggap bukan suatu kendala yang berarti sehingga pembangunan-pembangunan dilokasi-lokasi seperti itulah yang banyak diberikan kepada TNI untuk dilakukan pengerjaan baik dengan Karya Bakti TNI maupun dengan skala yang lebih besar yaitu TMMD.
Dari penyelenggaraan TMMD tersebut ada beberapa keuntungan yang didapat oleh TNI diantarnya secara strategis dalam rangka membangun insfrastruktur masyarakat, membangun persatuan dan kesatuan serta memantapkan Kemanunggalan TNI dan Rakyat.
Sedangkan keuntungan bagi Pemerintah Daerah yang jelas dengan dilakukannya pengerjaan insfrastruktur dengan bersinergi dengan TNI tentunya akan menghemat anggaran pekerjaan sekitar 30 %, karena munculnya pemberdayaan tenaga manusia yaitu masyarakat bersama TNI dalam melaksanakan pengerjaannya. (Tim Tehknis Penrem 083/Bdj)