Dua Tokoh Ponpes PEMNU Talang Padang Terpilih Pengurus PBNU

JAKARTA ( PENA BERLIAN ONLINE)- Dua tokoh Pondok Pesantren Nahddlatul Ulama (PEMNU), Talang Padang, Kabupaten Tanggamus, KH. Wahid Zamas dan Dr. Muhammad Aqil Irham, M.Si, masuk jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pusat. masa khidmah 2022-2027.

Terpilihnya kedua tokoh terbaik Ponpes PEMNU Talang Tapang sebagai pengurus pusat, diumumkan secara langsung di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, oleh Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf , melalui Surat Keputusan PBNU Nomor 01/A.II.04/01/2022 , pada Rabu (12/1/2022).

Selain, KH. Wahid Zamas (Rais Syuriyah) dan Dr. Muhammad Aqil Irham, M.Si, (Wasekjend), empat putra terbaik NU Lampung juga terpilih sebagai pengurus PBNU diantaranya yakni,  H Muhyidin Thohir (Katib), KH Ahmad Ma’shum Abror (A’wan), Prof KH Moh. Mukri (Ketua), H Umarsyah (Ketua) dan H Umarsyah (Ketua).

KH. Wahid Zamas Putra Mantan Ketua PWNU Lampung 

Pengangkatan KH. Wahid Zamas sebagai Rais Syuriyah  pusat oleh Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf bukan tanpa dasar. KH. Wahid Zamas selain sudah malang melintang berjuang di organisasi NU dirinya adalah putra dari mantan Ketua PWNU Lampung yakni, KH. Muhammad Zahrie (Almarhum), yang juga pendiri Pondok Pesantren Moderen  Nahddlatul Ulama (PEMNU), Talang Padang, Kabupaten Tanggamus.

KH. Muhammad Zahrie, pernah menjabat dua kali pereode Ketua PWNU Lampung. pada tahun 1967-1983. KH. Muhammad Zahrie juga masuk salah saya tokoh pendiri NU di Lampung. Bahkan dirinya sudah terjun didunia NU sejak Tahun 1937. Bahkan pada Tahun 1937, KH. Muhammad Zahrie sudah mengikuti kursus organisasi dan adminitrasi NU.

Bahkan, Tokoh NU Lampung, KH. Muhammad Zahrie, yang lahir di Waypanas, 20 Juni Tahun 1919, pernah terjun dan sukses didunia politik mewakili suara kalangan NU. Pada Tahun 1958-1965 dirinya pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Kabupaten Lampungselatan, pada Tahun 1965-1976 menjabat  DPRD Provinsi Lampung, Anggota DPR GR Tahun 1971-1976, dan Anggota DPR/MPR RI Tahun 1977-1982.

Dari pernikahannya dengan Hj. Masnoen, KH. Muhammad Zahrie memiliki 11 anak diantaranya yaitu, Drs. Ahmad Hariri Zamas, Siti Rohayah, Siti Nazifah Zamas, KH. Ahmad Syafrudin Zamas, Dra.Hj. Siti Masroyah Zamas, KH Wahid Zamas, Ahmad Aminuddin Zamas, Siti Masrifah Zamas, Ahmad Hidayatullah Zamas, Ahmad Harisuddin Zamas dan Siti Masniyati Zamas.

Sebagai Tokoh NU lampung, KH. Muhammad Zahrie juga pernah ikut serta dalam penumpasan PKI. Demi cinta tanah air dan masyarakat serta warga NU, KH. Muhammad Zahrie pernah tergabung  dan menjabat Ketua Front Pembebasan Pancasila untuk wiulayah Lampung. Sebab pada saat kejadian  pemberontakan PKI bannyak sekali orang NU yang dibantai oleh PKI. Saat melawan pemberontakan PKI.  KH. Muhammad Zahrie bannyak sekali menangkapi orang-orang yang bergabung di PKI.

Demi cintanya dengan NU, KH. Muhammad Zahrie juga mendirikan yayasan Pondok Pesantren NU, yang hingga kini terus berkembang dan memiliki murid serta santri ribuan. Pondok pesantren PEMNU dirikan oleh beliau sejak Tanggal 19 November Tahun 1958

Aqil Irham Pernah Menjabat Ketua GP Ansor Lampung

Selain sebagai mantan Ketua GP Ansor Lampung, Dr. Muhammad Aqil Irham, M.Si juga adalah bagian dari keluaga besar Pondok Pesantren Moderen (PEMNU) Talang Padang, Tanggamus. Gusti Aqil Irham panggilan dari Dr. Muhammad Aqil Irham, M.Si menikah dengan cucu KH. Muhammad Zahrie, Putri anak tertua Drs. Ahmad Hariri Zamas (*Almarhum), yakni, Yuliati dan dikarunia empat anak  yaitu, Rif’at Wijdan, Naura Ghina Asofa, Zidan dan Azam.

Karier Dr. Muhammad Aqil Irham, M.Si memang dibilang cemerlang.  Gusti Aqil Irham semasa kuliah memang sudah aktif disejumlah organisasi kemahasiswaan.  Gusti Aqil Irham juga bekerja sebagai abdi negara atau ASN dan sebagai Dosen di Perguruan Tinggi UIN Raden Intan Lampung. Selain sebagai dosen Gusti Aqil Irham sangat aktif diorganisasi Ansor dengan jabatan penting yang disandangnya.

Tak hannya di Lampung. karier Gusti Aqil Irham  melaju pesat hingga menduduki jabatan penting GP Ansor dan PBNU  Pusat serta bannyak deket dengan sejumlah pejabat tinggi negara. Untuk yang terbaru ini, sebelum dipilih sebagai Wasekjen PBNU,  Gusti Aqil Irham sudah menjabat Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama RI.

Jadi tidak heran jika kedua tokoh besar NU Lampung ini dipilih oleh Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf, menduduki jabatan pengurus besar NU pusat. Beliau berdua adalah putra-putra terbaik Lampung serta NU.(Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *