DPW PKB Lampung Kunjungi PW Muhammadiyah

BANDARLAMPUNG (PBO) – Ketua DPW PKB Lampung, Hj. Chusnunia Chalim, beserta rombongan dan anggota DPRD Fraksi PKB mengadakan pertemuan PW Muhammadiyah, dilaksanakan di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Bandarlampung, Kamis (5/9/19).

Anggota DPRD yg juga turut ikut dalam rombongan Noverisman, maksum, maulida, jauharoh, Soni, dan oktrijaya.

Sementara itu rombongan diterima langsung oleh ketua PWM Prof. Dr. Marzuki Noor, beserta jajaran pwm dan unsur badan otonom pwm Se-lampung.

Dalam kesempatan kunjungan, Nunik menyampaikan kepada pwm agar anggota DPRD fraksi pkb diarahkan, dinasihati agar dalam menjalankan tugas sebagai anggota legislatif dapat menjalankan amanah yg diemban

Selanjutnya kunjungan ini dalam rangka untuk menjaga ukhuwah Islamiyah, karena disituasi sekarang sering muncul problem sosial akibat konflik yg karena rendahnya Qualitas silaturahmi

Sementara itu dalam kesempatan yg sama, Prof. Marzuki menyampaikan dengan senang hati menerima kunjungan. Alhamdulillah fraksi pkb sudah berkenan silaturahmi ke pwm, semoga silaturahmi ini terus terjaga.

Selain itu Prof Marzuki menyampaikan, pwm ini terdiri dari berbagai kelembagaan yg masing2 menjalankan aktivitas nya. Misalnya ada Nasyiataul Aisyah yg bergerak dalam bidang pendidikan yg tugas nya ngurusi pendidikan PAUD dan TK.

Keberadaan kelembagaan yg ada di pwm ini harapannya dapat menjadi mitra bagi pemerintah daerah dalam membangun lampung. Untuk itu harapan nya kepada pemerintah untuk bergandengan tangan dengan Muhammadiyah ngurusi lampung.

Masih menurut Prof Marzuki, pwm terus konsisten dalam mendakwahkan gerakan pemikiran Islam dalam rangka mengantisipasi kejadian2 yg dapat menimbulkan konflik ditengah2 masyarakat.

Selain itu Muhammadiyah ini mengambil segmen masyarakat sosial dengan mengedepankan konsep dakwah pemikiran Islam, namun bukan berarti untuk mendirikan negara Islam. Muhammadiyah sepakat kepada Pancasila , karena Pancasila sebagai Azaz tunggal adalah final. Untuk itu pemerintah daerah harus menjadi pelaku transformasi informasi bagi masyarakat khususnya di lampung.

Selanjutnya, Seperti dalam forum FKUB, sering disampaikan bahwa ritual keagamaan menjadi hal yg penting untuk difahami agar mana ritual keagamaan dan mana tradisi/budaya. Sehingga harus dapat dipisahkan antara tradisi/budaya dan ritual keagamaan agar tidak terjebak pada pemahaman yg keliru apalagi sampai pada perpecahan.(Rita)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *