KOTA AGUNG, (PENA BERLIAN ONLINE) – Dinas Kesehatan Tanggamus mengimbau pembuat takjil agar jangan gunakan bahan berbahaya ke dalam makanannya.Menurut Taufik Hidayat, Sekretaris Diskes Tanggamus, penggunaan bahan berbahaya yang biasa dijumpai pada makanan adalah untuk pewarna dan pengawet. Selain membahayakan kesehatan itu juga menipu konsumen.
“Jadi kami minta pembuat makanan takjil hindari itu, jangan sampai digunakan demi mengejar keuntungan namun justru merugikan konsumen,” ujar Taufik, Senin 28 Mei 2018.Biasanya bahan berbahaya untuk kategori pewarna adalah zat pewarna pakaian atau Rhodamin B. Jika makanan diberi itu warnanya akan lebih tajam, atau mencolok. Hal ini membuat daya tarik bagi masyarakat awam karena warnanya terkesan hidup.
Sedangkan jika pengawet, zat berbahaya yang biasa digunakan adalah boraks. Jika makanan diberi bahan ini maka ketahanannya akan lama, khusus pada makanan olahan basah.”Semua makanan yang diberi bahan berbahaya mulai dari zat pewarna dan pengawet dapat menimbulkan kanker, atau minimal dampak jangka pendek mengakibatkan diare,” ujar Taufik. (trb)