Bandar Lampung(PBO)- Pembangunan Dermaga Eksekutif di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan dan Merak, Banten, merupakan usulan Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada rapat terbatas dengan Presiden, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, para menteri terkait, dan Gubernur Lampung di Istana Negara, Jakarta, 6 Maret 2017. Menurut Gubernur Ridho, usulan itu berdasarkan fakta lapangan tingkat kenyamanan penyeberangan Bakauheni-Merak, jauh menurun.
Atas kondisi itu, Gubernur meminta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Perhubungan Provinsi Lampung membuat kajian. Pada rapat tersebut, Gubernur menyampaikan hasil kajian itu dan mengusulkan agar dibangun Dermaga Ekesekutif.
“Pada rapat terbatas tersebut, masalah turun drastisnya tingkat kenyamanan perjalanan Jakarta-Lampung, menjadi perhatian utama. Demikian juga angkutan penyeberangan dikawatirkan terjadi bottle necking di Bakauheni akibat operasional Jalan Tol Trans Sumatera,” kata Ridho, di Bandar Lampung, Sabtu (27/5/2017).
Hasilnya, tiga bulan setelah rapat itu pembangunan dimulai dengan ground breaking di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Sabtu (27/5/2017). Dihadiri Menteri BUMN Rini M. Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Adeham mewakili Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo, Forkopimda Banten, dan Wali Kota Cilegon Tb. Iman Ariyadi. Tampak hadir juga Direksi PT Patra Jasa, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
“Syukur Alhamdulillah hasil kajian itu diterima pusat. Perbaikan pelabuhan penyeberangan harus jadi prioritas utama meliputi waktu tunggu sandar, sarana, prasarana pendukung, dan aksesibilitas menuju pelabuhan,” kata Gubernur Ridho.
Menurut Gubernur, hampir tidak mungkin pelayanan di Bakauheni-Merak dibuat lebih baik bila menggunakan skema tarif sekarang karena sangat murah. “Lalu, kami usul dibuat dermaga berkelas yang lebih baik dengan tarif yang disesuaikan,” kata Gubernur Ridho.
Pembangunan Dermaga Eksekutif ditargetkan membuat perjalanan yang semula memakan waktu 2-3 jam ditargetkan menjadi satu jam. Proyek joint venture antara Patra Jasa, ASDP, dan PT Pembangunan Perumahan (PP) ini, akan membangun kawasan terpadu dengan fasilitas hotel, taman, mushala, area komersial, dan lounge yang dapat diakses dalam satu area.
Percepatan ini diperlukan mengingat tak lama lagi Jalan Tol Trans Sumatera bakal beroperasi. Pembangunan Dermaga Ekesekutif ini ditargetkan selesai Agustus 2018 dapat dioperasikan untuk mendukung Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Kedua dermaga baru ini bernilai lebih dari Rp450 miliar dan dibangun di lahan seluas 41.8O3 m2 di Pelabuhan Merak dan 48.446 m2 di Pelabuhan Bakaheuni.
Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak dan Bakaheuni akan menjadi solusi untuk mengatasi panjangnya antrian yang akan menyebrang, dan mempersingkat waktu tunggu sandar. Kemudian, mempermudah akses menuju ke pelabuhan dan membangun sarana pendukung bagi calon penumpang kapal.(Pmd)