Pesawaran(PBO)- Sikap sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) yang dinilai tidak serius saat pelantikan menjadi perhatian Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona. Ia pun meminta para pegawai mengulang sumpah jabatan.
’’Saya agak miris. Bagaimana kalian mau bertanggung jawab dalam menjalankan tugas. Disumpah saja masih ada yang malas-malasan dan mengobrol serta main-main. Bukan dengan saya sumpahnya, tetapi kepada Tuhan,” tegas Dendi dalam pelantikan ratusan pejabat struktural dan fungsional kemarin (7/6).
Dalam kegiatan yang berlangsung di GSG setempat tersebut, sebanyak 440 PNS diambil sumpah jabatannya. Rinciannya, 100 pejabat struktural dan 340 pejabat fungsional. Di antaranya pejabat pengawas selaku kepala seksi atau kepala UPT, kepala sub bagian tata usaha dan kepala sekolah serta pejabat struktural di Pemkab Pesawaran.
Dendi lantas meminta para pejabat, khususnya di jajaran dinas pendidikan, untuk tidak bubar. Bagi yang menyadari, diharapkan tetap tinggal di ruangan pelantikan.
”Kalau tidak mau, silahkan mundur dari sekarang. Mau ngambil sumpah saja susah. Selama saya jadi bupati dan melantik, baru kali ini saya ajak mengucap sumpah, kok malah masih ada yang ngobrol,” sesalnya
Menurut Dendi, sumpah jabatan tersebut bukan sekadar sumpah dan janji dihadapan atasan dan pemerintah. ”Pelantikan dan jabatan ini bukan momentum untuk pemanfaatan kepentingan diri sendiri dan golongan. Tapi ini murni untuk peningkatan pelayanan terhadap masyarakat,” jelasnya.
Dilanjutkan, pelantikan dimaksudkan untuk lebih memperlancar pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pelayanan publik. Selain itu, salah satu upaya menyegarkan kembali suasana kerja dan menata jenjang karier aparatur sipil negara (ASN) agar lebih baik.
”Dengan semakin banyaknya rotasi dari satu tempat ke tempat lainnya serta promosi jabatan, maka semakin beragam pengetahuan dan keterampilan manajerial yang dimiliki pejabat,” kata dia.
Lebih lanjut Dendi meminta pelantikan tidak dimaknai sebagai penempatan figur-figur pada jenjang jabatan dan kepentingan tertentu. Sebab pembenahan dan pemantapan organisasi dalam rangka meningkatkan kinerja dan penyelenggaraan tugas serta pelayanan yang maksimal merupakan tujuan utama.
Di mana, pertimbangan utama yang digunakan dalam menentukan jabatan bagi setiap pegawai adalah kompetensi, pengabdian dan komitmen terhadap tugas serta tanggung jawab kepada negara.
”Oleh karena itu, setiap pejabat hendaknya mempunyai kemauan yang kuat untuk memiliki wawasan luas dan siap membantu pimpinan dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan. Dengan demikian, pejabat dapat menjadi roda penggerak organisasi,” sebut dia(*)

