GUNUNG SUGIH (PBO)–Iring iringan Kendaraan Bupati Lampung Tengah Loekman Djoyosoemarto beserta rombongan menuju persawahan warga tepatnya di kampung tulung itik dusun gunung sari kecamatan gunung sugih ,Kamis 07 Februari 2019.
Tidak memungkinnya dilalui kendraan roda 4 empat, bupati lampung Tengah Loekman Djoyosoemarto menggunakan kendaraan roda 2 berhenti ditepian dusun gunung sari, kemudian melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sepanjang lebih kurang 1 km dengan didampingi kepala dinas pengairan haris fadilah dan beberapa kepala dinas lainnya langsung menuju lokasi tempat jebolnya irigasi sekunder.
Kehadiran bupati beserta rombongan ke lokasi tersebut yaitu adanya laporan dari warga masyarakat terkait jebolnya irigasi sekunder yang mengakibatkan para petani kesulitan memperoleh air untuk persawahannya.
Menindak Lanjuti Laporan dari warga masyarakat tersebut Bupati Lampung Tengah Loekman Djoyosoemarto mengambil inisiatip dengan melakukan Gotong Royong bersama warga masyarakat kampung tulung itik kec gunung sugih.
Andi RPA Camat gunung sugih mengatakan bahwa irigasi sekunder ini sudah beberapa kali jebol dan sudah beberapa kali diperbaiki lewat swadaya masyarakat namun masih tetap rusak.
Sementara itu salah satu petani Suparlan saat berdialog dengan bupati berharap agar irigasi ini segera diperbaiki sehingga para petani tidak kesulitan mendapatkan air untuk persawahannya, menanggapi usulan para petani tersebut bupati Lampung tengah Loekman Djoyosoemarto menjelaskan meski aliran irigasi sekunder yang jebol ini kewenangan propinsi untuk memperbaikinya namun bupati telah menginstruksikan kepada dinas pengairan kabupaten lampung tengah bersama warga untuk bersama sama memperbaikinya melalui gotong royong.
Disela sela melakukan gotong royong bersama warega masyarakat memperbaiki aliran irigasi sekunder yang jebol kepada awak media bupati lampung tengah leokman Djoyosoemarto mengatakan, jebolnya aliran sekunder ini yang menjadi kewenangan memperbaikinya adalah propinsi lampung, namun bila kita menunggu dinas pengairan propinsi lampung yang memperbaikinya tentunya membutuhkan proses waktu yang cukup lama, untuk itu melalui gotong royong inilah ,semuanya bisa diperbaikinya dan dengan segera masyarakat petani bisa memperoleh air untuk keperluan sawahnya.(rls/rita)