Pesawaran (Pena Berlian Online)- Pemerintah Kabupaten Pesawaran mengakui ada beberapa kendala yang dialami dalam melakukan pengawasan tempat wisata yang beroperasi di tengah pandemi Covid-19.
“Kalau untuk pengawasan yang agak sulit itu. Dalam hal pysichal distancingsaja, kalau untuk penggunaan masker, cuci tangan pakai sabun, dan pengukuran suhu tubuh itu sudah diterapkan semua. Kita sudah imbau tapi ya namanya berwisata tentunya kita juga harus menggunakan cara yang humanis untuk memberikan imbauan,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kabupaten Pesawaran Elsafri Fahrizal, Senin, 3 Agustus 2020.
Elsafri mengatakan untuk menerapkan pyshical distancing di tempat wisata, pihaknya telah memanggil para pengelola tempat wisata agar menempatkan satu orang penjaga yang selalu mengingatkan para pengunjung.
“Kami juga sudah memberikan himbauan bahkan kita panggil kemarin beberapa pengelola wisata untuk mempersiapkan satu orang petugas yang selalu mengingatkan pengunjung untuk selalu menjaga jarak melalui pengeras suara, sehingga protokol kesehatan dapat dijalankan,” kata dia.
Menurutnya, bagi tempat wisata yang tidak menerapkan protokol kesehatan, pihaknya akan tegas menutup operasional tempat wisata yang tidak menerapkan pedoman adaptasi Covid-19.
“Jika masih ada tempat wisata yang masih membandel tidak menerapkan protokol kesehatan, tentunya akan kita tutup tempat wisata itu. Apalagi mohon maaf sekarang ada kecenderungan eskalasi peningkatan klaster-klaster baru. Kita tidak main-main kalau untuk soal itu. Tutup itu bukan tutup izinnya tapi tutup operasionalnya. Tapi jika nanti tempat wisata itu bisa memenuhi kembali standar protokol kesehatannya ya bisa kita buka kembali,” kata dia.
Untuk mewujudkan itu semua, lanjutnya, saat ini Pemkab Pesawaran sedang berupaya untuk membentuk polisi pariwisata yang diharapkan lebih intensif dalam hal pengamanan di sejumlah destinasi wisata yang ada di Bumi Andan Jejama