Asyifa Salah Satu Anak Asuh Bupati Agam Berhasil Terbitkan Novel dengan Segudang Prestasi

Sumatra Barat, (Pena Berlian Online) – Bupati Agam, DR AndNoveri Warman mempunyai ratusan anak asuh yang dalam kesehariannya diperhatikan baik secara keuangan maupun kasih sayang,

Anak asuh AWR selain berasal dari kalangan tidak mampu, kebanyakan diambil dari anak yang berprestasi dan mempunyai bakat khusus.

Salah satu anak asuh AWR yang memiliki prestasi, dan cerita kehidupan yang bisa diambil inspirasi bagi banyak orang adalah saudari Andira Asyifa, di Usia 14 tahun sudah berhasil menerbitkan 1 karya berupa novel yang berjudul “Jaring Sang Nelayan”, prestasi lain yang Asyifa peroleh pernah menjuarai lomba melukis, dan MTQ bidang Tahfidz.

Andira Asyifa, 14 tahun saat ini duduk di kelas VIII MTS N 12 Agam. Perkenalan asyifa dengan AWR cukup unik, barangkali memang sudah menjadi suratan takdir pertemuan Asyifa dan AWR menjadi batu lompatannya untuk berjuang lebih jauh.

Bermula dari kedatangan Asyifa menghadiri kegiatan syukuran kemenangan AWR menjadi Bupati Agam yang dilaksanakan oleh masyarakat Matua.

Pada saat beliau sedang berpidato didepan pemuka masyarakat, dengan keberanian yang tinggi, dan mental yang kuat Asyifa berinisiatif maju ke depan untuk memperlihatkan beberapa buku novel karyanya yang telah terbit pada 16 November 2020 dengan judul JARING SANG NELAYAN.

Harapan Asyifa saat itu, Bupati Agam AWR dapat memborong buku yang telah dia ciptakan sebagai dukungan moril baginya dari pimpinan tertinggi Agam dan Asyifa mengaku buku tersebut belum banyak yang laku.

“Ternyata respon Bupati Agam saat itu melebihi ekspektasi yang ada dalam pikiran Asyifa, AWR saat itu memploklamirkan Asyifa sebagai anak angkatnya. Mendengar itu, rasa bahagia bercampur haru pada saat itu, ia kehabisan kata-kata walaupun sekedar berterima kasih karena terlalu bahagia,” ujar Asyifa bercerita dengan penuh semangat.

Saat itu menurut Asyifa, terbayang masa depan yang akan yang diraih yang mungkin tak akan mampu diwujudkan hanya dari kedua orang tua. Ayahnya bekerja sebagai seorang penggeruk pasir di sungai Batang Sianok, dan ibu merupakan seorang pegawai honorer, rasanya terlihat lebih benderang setelah mendengar AWR mengangkatnya menjadi anak asuh.

Asyifa menyatakan dirinya bercita-cita sebagai dokter dan penulis terkenal sehingga mampu membantu banyak orang seperti yang dilakukan  AWR.

Setiap kesempatan Andri Warman selalu berkata dan kata-kata, itulah yang akan selalu menjadi motivasi syifa. “Syifa jangan lagi rendah diri, bangkitlah, Nak! Siapapun bisa meraih cita-citanya asalkan dia mau. Jangan menyerah sebelum mencoba. Teruslah berkarya! Bapak akan selalu mendukung potensimu,” ujar syifa menceritakan motivasi dari Bapak AWR.

“Bapak Andri Warman yang bukan siapa-siapa bagiku dulu, sekarang adalah harapan yang selalu ada saat aku membutuhkan dukungan moril dan juga materil. Beliau dengan penuh kasih sayang merangkul ku keluar dari keterpurukan akibat perundungan yang menyakitkan. Beliau mengembalikan kepercayaan diriku yang sempat hilang. Terima kasih, Bapak. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada beliau dan keluarga,” ujar syifa menutupi pembicaraan. (Chiko)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *