Pringsewu (PBO)– Dengan mengusung tema “ Stop Kekerasan terhadap Jurnalis ,DPC AWPI Pringsewu Mengikuti Karnaval demi ikut ,memeriahkan HUT RI KE 72 ,jurnalis adalah pewarta bukan pembawa petaka”dan ketika kekuasan mencekram” Disitulah Perss harus melawan Pengurus DPC AWPI Pringsewu
kendaraan yang di gunakan pengurus DPC AWPI Pringsewu pun lumayan unik dimana mobil yang mereka pakai keseluruhan nya dilapisi koran yang menandakan bahwa mereka itu adalah para insan Pers.
Dengan menyusuri ruas jalan Jendral sudirman ,jalan Veteran , lampu Merah pasar induk Pringsewu Hingaa ke jalan sudirman ,Nampak masyarakat yang berdiri dan berderet di sepanjang jalan begitu terkagum kagum dengan kendaraan Hias yang di gunakan DPC AWPI Pringsewu yang begitu terlihat berbeda dengan kendaraan hias lainya
Ketua DPC AWPI Pringsewu Akhmad Khatab Mengatakan ,pilihan tema yang di usung memang di sesuai kan dengan kondisi terkini di kab Pringsewu.
“ Karna selama ini para Jurnalis Yang ada di Kab Pringsewu masih Sangat rentan terhadap ancaman dan intimidasi dalam menjalan kan tugas nya sebagai Insan PERS ,kami juga sadar dalam menghasilkan produk jurnalistik wartawan juga masih rentan akan ada nya kesalahan kendati begitu hak jawab menjadi salah satu ruang bagi publik untuk bisa mengkoreksi kesalahan yang ada dan bukan malah mengunakan intimidasi atau cara cara tindakan yang melawan hukum “ujarnya”
Sebagai pilar ke empat demokrasi di negri ini lanjut Ketua DPC AWPI Pringsewu itu, keberadan Pers menjadi bagian tak terpisahkan dari keseluruhan proses pembangunan fisik dan sumber daya manusia (ESDM) yang sudah terlaksana mau pun yang msih di rencana kan .,
Hal ini pun sesuai dengan Fungsi Pers sebagai alat sosial kontrol dimana dengan fungsi nya ini maka Pers memiliki kebebasan untuk mengali dan mendapatkan informasi serta mendokumentasi kan gambar dan berita yang ada
Ketua DPC AWPI Pringsewu pun berharap kehidupan Pers di lampung khusus Nya di Kab Pringsewu bisa jauh lebih Baik ,serta minim dari ada nya upaya intimidasi atau pun ancaman,dengan suasana kerja yang nyaman pasti nya hal ini semakin mendorong para jurnalistik untuk semakin termotipasi menghasikan karya terbaik jurnalistik nya “( yustam)

