Bandar Lampung (PBO)- Rifa Ariani, SE. Ak., M.Pd. Yang saat ini menjabat sebagai Direktur sekolah global mandiri Ibu Rifa Ariani, SE. Ak., M.Pd. Kelahiran Bogor, 10 Mei 1967 yang kini menjabat sebagai dirut Salah satu sekolah internasinal
Tamatan dari SMA Xaverius I Palembang, 1986 Lalu Melanjutkan pendidikan ke universitas S1 Universitas Sriwijaya – Palembang, 1991 Dan melanjut ke S2 Universitas Negeri Jakarta, Jakarta 2008 dan Mengambil gelar S3 di universitas S3 Universitas Pakuan, Bogor 2016 dan sekarang kini beliau memiliki Tiga Orang anak
Kiprah di dunia pendidikan pun sudah lumayan banyak Sekolah Global Mandiri, Legenda Wisata – Cibubur (Direktur) Sekolah Global Mandiri, Jakarta Garden City, Cakung (Direktur)Politeknik Kent Prasetya Mandiri, Bogor (Ketua Yayasan) Politeknik Darussalam, Palembang (Ketua Yayasan)
Pertama kali saya tertarik dalam dunia pendidikan adalah ketika saya ingin memasukkan anak-anak saya ke TK dan SD yang ada di sekitar. Saya ingin memasukkan anak-anak saya ke sekolah yang bagus, namun sekolah bagus yang tersedia di sekitar perumahan kala itu umumnya berbasis agama tertentu. Setelah memasukkan anaknya di sekolah berbasis agama, saya merasa anaknya menjadi ekslusif, lebih suka berinteraksi dengan teman se agama. Padahal, Indonesia masyarakatnya plural, hidup bersama orang yang berbeda latar belakang suku, agama dan ras menjadi keseharian kita. Dan dulu, saat munculnya sekolah Internasional di Indonesia, saya tertarik menyekolahkan anak saya ke sana. Di Sekolah Internasional, pengajarannya menggunakan Bahasa Inggris, fasilitas bagus, dan kurikulum Internasional dan banyak pengajar asing. Tetapi biayanya sangat mahal.
Setelah berhenti sebagai Pegawai Negri Sipil (PNS), saya mewujudkan keinginan saya yaitu mendirikan Sekolah Global Mandiri yang mengedepankan Pluralisme. Sekolah ini memakai kurikulum nasional dan Internasional serta menerapkan metode Fun Active Learning di lahan seluas 2 hektar. Saya mendirikan sekolah umum agar anak-anak Indonesia yang berbeda Suku, Agama dan Ras terbiasa berbaur sejak dini untuk mengembangkan toleransi dan kerjasama.
saya melihat banyak anak autis di sekitar kita dan membutuhkan tempat yang layak untuk belajar, bersosialisasi dan berkembang. Dan kami ingin mereka mendapatkan hal itu semua di sekolah kami
Visi misi dari Sekolah Global Mandiri Sekolah yang Mandiri, Unggul, Disiplin dan Berdaya Saing Global Misi : Mengelola dan mengembangan sekolah secara mandiri ,Menyediakan sistem pendidikan yang bermutu dengan memperhasilkan kemampuan individu peserta didik,Menerapkan nilai dan aturan dalam masyarakat Menyiapkan sumber daya berstandar internasional ,Membangun network berskala nasional dan internasional
Dan kami pun sangat peduli terhadap anak Autis sehinga kami pun membuat akademi D3 , kami telah menyediakan sistem pendidikan yang berkolaborasi dengan kurikulum nasional dan internasional, Untuk program D3 khusus untuk Anak Berkebutuhan Khusus sudah mulai dibuka tahun 2015 lalu, dimana sebelumnya mereka telah menyelesaikan pendidikan mulai dari TK, SD, SMP dan SMA. Dan yang menjadi inspirasi saya untuk membuka Program D3 adalah adanya kebutuhan para siswa ABK untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan mereka juga punya talenta yang bisa dikembangkan dan arahkan. Saya dan suami telah menerapkan konsep Kerja Sama dari awal pernikahan kita hingga saat ini. Kami saling mendukung dan memberikan kontribusi yang sama besar terhadap perusahaan kami masing-masing
Selain sebagai dirut Sekolah Global Mandiri pun Beliu menjabat sebagai Ketua Yayasan. di Salah universitas lampung STIE Lampung, sudah lama berdiri dan baru dialih kelola pada tahun 2010 sampai dengan sekarang dan disana saya menjabat sebagai Ketua Yayasan. Pendidikan di Indonesia sudah cukup baik, dengan pemerintah sudah memperhatikan juga untuk anak-anak berkebutuhan khusus dan PAUD. Semoga lebih banyak lagi tokoh-tokoh yang mau memperhatikan pendidikan demi kemajuan bangsa.
Anugrah dan pencapaian sampai saat ini masih banyak yang masih harus diperkuat dan diperjuangan dalam dunia pendidikan.Saat nanti pensiun pun beliu masih berkeinginan untuk berkecimpung dalam dunia pendidikan.(Hr)