Lampung Selatan(PBO)- Direktur Penanganan Fakir Miskin Perdesaan Kementerian Sosial RI; Naziarto; selama tiga hari non stop (8 sd 11 Juni 2017) beserta tim menelusuri wilayah timur Provinsi Lampung. Kehadiran seorang Direktur yang memiliki karakter low-profil, merakyat dan bersahaja bahkan sangat sesuai dengan bidang tugas yang diembannya ini untuk melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) calon penerima bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) reguler tahun 2017. Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Sumarju Saeni di ruang kerjanya Jumat kemarin.
Selanjutnya Sumarju mengatakan Naziarto beserta timnya dan didampingi oleh Kabid Penanganan Fakir Miskin Dinsos Lampung Zupriyanto dan Kasi Penanganan Fakir Miskin Perdesaan Haveana akan melaksanakan Bimtek khusus bagi penerima bantuan modal usaha di Kabupaten Mesuji, Lampung Tengah dan Lampung Selatan. Sedangkan pesertanya yakni para pendamping, Ketua dan Sekretaris KUBE.
Pada tahun 2017 Provinsi Lampung mendapatkan alokasi program KUBE sebanyak 70 kelompok; masing masing kelompok beranggotakan 10 kepala keluarga dengan demikian jumlah sasaran program ini sebanyak 700 kepala keluarga.
Kabupaten Mesuji mendapat 25 Kube yang berada di lokasi Kecamatan Way Serdang dan Tanjung Raya 2. Sedangkan Kabupaten Lampung Tengah mendapat 20 Kube yakni di Kecamatan Kota Gajah dan Kecamatan Seleputih Raman. Kabupaten Lampung Selatan di alokasikan Kecamatan Palas sebanyak 25 Kube. Katanya.
Masih menurut Sumarju direncanakan masing-masing KUBE akan mendapatkan bantuan hibah melalui castranfer sebanyak 20 juta dengan demikian anggaran yang akan dikucurkan Kemensos RI dalam upaya pengentasan kemiskinan melalui pendekatan KUBE reguler di Provinsi Lampung sebanyak 1,4 Milyar.
Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo sangat mendukung program Kube ini, hal tersebut sesuai dengan arahannya pada beberapa kali kesempatan yakni “kegiatan/program yang kita kerjakan semata mata untuk kesejahteraan masyarakat Lampung”.Demikian juga program Kube yang langsung ditujukan kepada keluarga miskin untuk meningkatkan penghasilan sehingga terlepas himpitan kemiskinan. Hasil dari pembangunan yang selama ini kita lakukan; Provinsi Lampung telah menunjukkan kinerja pembangunan yang cukup baik.
Secara nasional indeks daya saing mengalami peningkatan dari peringkat 25 menjadi peringkat 18. Indeks Ketahanan Nasional menempati urutan tertinggi se-Sumatera atau ke-6 secara Nasional. Pertumbuhan ekonomi mencapai 5,15% selalu berada di atas rata-rata nasional.Dalam 2 tahun terakhir telah terjadi penurunan angka kemiskinan lebih cepat dibandingkan nasional (Lampung 0,35%, Nasional 0,26%)
Berkontribusi sebesar 10,08% terhadap perekonomian Sumatera (terbesar ke 4 setelah Riau, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan). Kata Kadinso mengakhiri pembicaraannya.(pmd)