Protes Jalan Rusak, Masyarakat Gajah Sakti Buat Kuburan Di Jalan

penaberlian.com, Sumatra Utara – Masyarakat Gajah Sakti Kecamatan Bandar Pulau Kabupaten Asahan Propinsi Sumatera Utara memblokade jalan menuju kampungnya dengan menanam pohon pisang dan membuat kuburan di tengah jalan,yang telah lama rusak itu, Jumat (15/11/2024).

Puluhan pemuda serta Tokoh Masyarakat Desa Gajah Sakti , Padang Pulau, Buntu Maraja, Gunung Berkat melakukan aksi protes lantaran akses utama untuk beberapa tidak prnah aa perbaikan. penghubung ke desa, ke Kecamatan,Ke Kabupaten bahkan menuju desa Gunung Berkat ,sudah hampir 79 tahun Indonesia Merdeka nyaris tidak pernah diperbaiki.

Bahkan, 20 Km jalan rusak yang tidak beraspal dan berlubang tersebut, kerap kali memakan korban karena terjatuh .Jelas, Yusuf Manurung selaku tokoh masyarakat.

“Kami menduga bahwa Pemkab Asahan maupun Gubernur Sumut, Kementerian PUPR lupa untuk pemerataan pembangunan seperti halnya di Kabupaten lain. Dimana jalan penghubung utama ini sudah banyak makan korban saat melintas. Kami lakukan protes atas ketidakadilan pemerintah yang tak becus mengurusi masyarakatnya,” Tambah tokoh Julius Marpaung kepada awak media.

Menurutnya, beberapa hari lalu, seorang ibu dan anaknya yang dibonceng saat hendak ke sekolah, terjatuh dari kendaraannya akibat jalan yang rusak ini,sehingga mengalami luka.

“Peristiwa seperti ini sudah sering terjadi maka itu kami pemuda Bandar Pulau mendesak pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, segera memerbaiki jalan ini,” tegasnya.

Selain itu, menurut Kades Gajah Sakti Yudi Kurniawan , sudah puluhan tahun konektivitas jalan rusak ini kami alami Bang.

Dari Tahun 2022 hingga 2024 kami sudah mengusulkan ke Kementerian PUPR di Jakarta agar konektivitas penghubung Jalan Padang Pulau – Gunung Berkat sepanjang 20 Km diperbaiki. Karena dampak buruknya akses jalan ini terhambat konektivitas tidak terwujudnya ketahanan dan Distribusi pangan. Juga Distribusi Energi bahkan menghambat denyut ekonomi Masyarakat 10 Desa yang di Kecamatan Bandar Pulau..

Yudi, berharap kepada Bapak Presiden, Kementerian PUPR, Gubernur Sumut, Pemkab Asahan, agar kiranya cepat di tanggapi keluhan kami

Camat Bandar Pulau Syamsul ketika dikonfirmasi melalui telpon tidak mengangkat, seakan beliau sama sekali tidak perduli dengan keadaan situasi yang terjadi. (Ragin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *