Lampung Barat(PBO)- Bupati Lampung timur Hj.Chusnunia Chalim .phd , minggu(4/6) mengunjungi Taman Nasional Way Kambas Labuhan ratu, Kabupaten bumei tuah bepadan Lampung Timur, , dalam kunjungan tersebut Chusnunia nama kepada bayi gajah yang baru dilahirkan induknya Pleno diTNWK (31/5), Orang no 1 dijajaran pemkab Lamtim itu memberi Nama “NUNIK” Kepada bayi gajah yang baru dilahirkan tersebut.hal tersebut dikarenakan dari lima ekor bayi gajah yang lahir sepanjang tahun 2016 dan pertengahan tahun 2017 di TNWK, Pemerintah Kabupaten Lampung Timur belum pernah memberikan nama kepada bayi bayi gajah yang dilahirkan tersebut. .
“Saya usul kepada pak Subakir (Kepala Balai TNWK) agar diberikan izin memberikan nama bayi gajah ini, dan diizinkan oleh pak Subakir,” ujar Nunik sapaan akrab Chusnunia Chalim.
menurut Chusnunia ada beberapa nama yang dipilihnya untuk diberikan kepada anak gajah tersebut, dan dia juga mengatakan sempat berembuk dengan beberapa pihak sebelum memutuskan memberikan nama “Nunik”. “Ada beberapa nama alternatif yang kemarin disiapkan, ada Kamelia, ada nama yang mirip namaku, terus terpilih Nunik ya sudah, saya pilih itu,” kata Chusnunia
menurut Chusnunia ada beberapa nama yang dipilihnya untuk diberikan kepada anak gajah tersebut, dan dia juga mengatakan sempat berembuk dengan beberapa pihak sebelum memutuskan memberikan nama “Nunik”. “Ada beberapa nama alternatif yang kemarin disiapkan, ada Kamelia, ada nama yang mirip namaku, terus terpilih Nunik ya sudah, saya pilih itu,” kata Chusnunia
Bupati wanita pertama disumatra itu i mengatakan kelahiran enam ekor anak gajah dalam kurun waktu dua tahun ini patut untuk disyukuri. “Ini pertanda baik dalam dua tahun ini banyak gajah yang lahir dan ini wajib disyukuri,” ujar Nya. Sementara Kepala Balai TNWK Subakir mengatakan, tiga ekor anak gajah sumatera (Elephant maximus sumatranus) lahir di hutan TNWK di Lampung Timur hingga memasuki pertengahan tahun 2017 pada rentang bulan Maret hinggai Mei. Kelahiran tiga ekor anak gajah itu pertama pada Senin (20/3) lalu, satu bayi gajah betina lahir di Elephant Response Unit (ERU) Tegalyoso TNWK. Bayi gajah betina itu dilahirkan induknya Riska, dengan berat badan 85 kilogram. Kemudian pada Senin (27/3), satu bayi gajah sumatera kembali dilahirkan di ERU Tegalyoso.
Bayi satwa berbelalai yang merupakan satwa langka dan dilindungi di dunia ini dilahirkan berjenis kelamin jantan dari induknya Dona. Bayi gajah jantan ini memiliki berat badan 89 kilogram. lalu pada Rabu (31/5) ini, Pusat Konservasi Gajah (PKG) TNWK kembali kedatangan bayi gajah. Bayi gajah dilahirkan di pusat konservasi gajah ini berjenis kelamin betina yang dilahirkan dari induknya Pleno dan memiliki berat badan 66,3 kilogram.
Mantan orang No 1 di Balai Konservasi Sumber Daya Alam Lampung ini menyatakan dengan diberikan nama bayi gajah betina oleh Bupati Lampung Timur ini, berarti masih terdapat dua ekor anak gajah yang belum diberi nama.
Mantan orang No 1 di Balai Konservasi Sumber Daya Alam Lampung ini menyatakan dengan diberikan nama bayi gajah betina oleh Bupati Lampung Timur ini, berarti masih terdapat dua ekor anak gajah yang belum diberi nama.
“Dengan diberikan nama kepada satu ekor bayi gajah oleh Bupati Lampung Timur ini, berarti masih ada dua ekor anak gajah yang belum diberikan nama tapi sudah kami usulkan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tinggal menunggu saja namanya,” kata Subakir prosesi pemberian nama bayi gajah ini diringi dengan sholawat serta mandi kembang dan ditutup dengan do,a
(tim).