LAMPUNG TIMUR (PBO)-Arinal Djunaidi menggelar pertunjukan wayang kulit semalam suntuk menghadirkan dalang Ki Enthus Susmono, di Kecamatan Pekalongan, Lampung Timur, Jumat (12/5/17). Pagelaran wayang itu menjadi menarik karena selain banyak politisi, dihadiri juga Chusnunia Chalim, bupati Lampung Timur.
Ada 2500-an masyarakat Pekalongan, Metro, dan Lampung Tengah tumplak-menyimak kisah pertikaian yang terjadi antara dua kelompok Pandawa dan Kurawa. Di sela-sela ketegangan peperangan, Ki Enthus Susmono menyelipkan percakapan-percakapan Ketua DPD Partai Golkar Arinal Djunaidi—yang kini bakal maju dalam pemiliihan Gubernur Lampung.
Keseniaan Wayang Klit selain dapat menghibur masyarakat juga bisa menjadi sarana pendidikan (edukasi) tentang banyak hal, mulai dari masalah-masalah pertanian hingga kehidupan sosial kemasyarakatan.
Lakon Kresna Duta menceritakan ketokohan Prabu Kresana dalam mengemban tugas sebagai duta keluarga Pandawa untuk keluarga Kurawa.
Prabu Kresna ditugaskan untuk meminta secara baik-baik, kepada Keluarga Kurawa agar menyerahkan Kerajaan Astina yang menjadi hak Keluarga Pandawa.
“Kresna Dhuta” mendamaikan kedua pihak yang sedang bertikai. Meski akhirnya, Kresna Dhuta, gagal dan kembali menemui Pandawa. Arinal Djunaidi mengundang kembali dalang kondang itu untuk mengobati kerinduan masyarakat terhadap Ki Enthus.
“Pak Arinal harus bisa seperti Prabu Kresna menjadi Duta Perdamaian menengahi berbagai konflik sosial di tengah masyarakat,” kata Prof. Sugeng P, ketua PEPADI Lampung yang turut hadir malam itu.
Musyawarah mufakat harus dikedepankan dalam membangun Lampung lima tahun kedepan.
Kresna Dhuta mampu mendamaikan kedua pihak yang sedang bertikai. Meski akhirnya, Kresna Dhuta, gagal dan kembali menemui Pandawa. Arinal Djunaidi mengundang kembali dalang kondang itu untuk mengobati kerinduan masyarakat terhadap Ki Enthus.
“Kami menghadirkan kembali Ki Enthus dengan harapan masyarakat terhibur dan mendapatkan pencerahan,” kata Arinal Djunaidi.
Ketua DPD Partai Golkar itu mengatakan bahwa wayang kulit selain tontonan (menghibur masyarakat) juga bisa tuntutan (pelajaran), karena dibalik kisah wayang ada pesan moral, dan ajaran kebaikan.
Arinal juga melakukan acaraa membagikan hadiah satu unit handtractor dan enam ekor kambing, dalam pertunjukan wayang tersebut sebagai bentuk hiburan.
Seluruh penonton yang hadir akan mendapatkan kupon undian. Bagi yang beruntung bisa membawa pulang hadiah yang disiapkan panitia.
Pagelaran Wayang Kulit yang menampilkan Dalang Kondang Ki Enthus Susmono (Bupati Tegal, Jawa Tengah) itu diselenggarakan Jaringan Arinal Djunaidi Berkarya. (*)

