PRINGSEWU (PBO) – Hasil pekerjaan sumur bor di dusun III, RT.03, desa/pekon Waya Krui, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu, provinsi Lampung direalisasikan Dana Desa (DD) sebesar 77 juta tahun 2020 diduga tidak selesai mulai diprotes warga masyarakat setempat, Sabtu (14/3/2021).
Ironisnya, para warga masyarakat setempat yang enggan untuk ditulis namanya mengatakan ini hasil pembangunan DD pekon tahun 2020 yang belum bisa dimanfaatkan oleh semua masyarakat dusun 03 ini. Dikarenakan ini saluran pipa induk belum diselesaikan, ini baru ada dibeberapa titik saja, yang sebelah sana belum dipasang.
“Belum direalisasikan sesuai yang diharapkan masyarakat, pipa-pipa induk itu belum dipasang semua, baru beberapa titik rumah saja yang sudah dipasang, kami mengharapkan agar pekon dapat menyelesaikannya, karena ini sudah akan menghadapi kemarau, dan sepertinya pengeborannta kurang dalam, dan juga belum dipasang listrik (KWH),” katanya, saat ditemui di lokasi subur bor.
Berbeda tempat, AN yang meminta namanya di sembunyikan, menjelaskan bahwa, itu hasil pembangunan DD 2020, sumur bor itu airnya sampai saat ini belum bisa dimanfaatkan warga masyarakat Rt.03 ini, itu edalamannya hanya 27 meter dan mesinnya juga hanya 1/2 PK itu sudah jelas tidak mampu untuk menyalurkan air ke rumah-rumah.
“Yang jelas tidak memadai kedalamannya, Kami sebagai warga dusun III, Rt.03 mengeluhkan adanya hasil pengeboran sumur bor yang tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, karena air yang keluar kecil dan mesin pompa airnya hanya 0,5 PK, waktu (Musdes) musyawarah desa dulu mesinnya 2 PK,” kata AN kepada wartawan ini.
Lebih lanjut, AN mengatakan juga pemasangan paralonnya belum diselesaikan, sesuai program dulu diproritaskan untuk sumur bor itu tahun 2020 airnya sudah mengalir ke rumah kerumah.
“Seharusnya minimal untuk kedalamannya 50 meter, Sekarang bukannya tidak keluar air, ya keluar air tapi yang jelas tidak bakal naik airnya untuk dialirkan ke rumah-rumah, itu jelas gak kuat. Yang menjadi keluhan masyarakatnya sekarang ini yang jelasnya ko airnya sampai sekarang ini belum ada, sesuai hasil musyawarah dulu sangat diproritaskan tapi tidak terealisasi, karena untuk kedalamannya itu seharusnya 50 meter,” kata AN.
Sementara ketua BHP pekon, dengan tegas mengatakan, akan segera saya tindaklanjuti, terima kasih atas informasinya yang telah disampaikan oleh kawan-kawan media. Waktu itu sesuai laporan yang dilaporkan meteka kepada saya pekerjaannya sudah selesai.
“Sesuai waktu itu laporan yang dilapirkan mereka kepada saya pekerjaannya itu sudah selesai, kalau air nya belum ngalir itu listriknya belum ada. Dan mengenai saluran pipa yang ke rumah ke rumah itu lain karena itu seperti BUMDes yang dikelola itu karena yang mengerjakannya itu dari pihak BUMDes, tapi kalau pipa induk jalur besarnya itu harus. Nanti coba kita cek, nanti akan tindaklanjuti, kita togor dengan ini sangat berterimakasih sekali,” tukas Ketua BHP, saat di temui dikediamannya. (bambang).