Bandar Lampung (Pena Berlian Online) – Memperingati Hari Perkebunan ke-63 tahun 2020 pada 10 Desember, Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan serangkaian kegiatan pelepasan ekspor ragam komoditas perkebunan di 22 UPT Badan Karantina Pertanian di seluruh Indonesia, salah satunya di Provinsi Lampung.
Optimalisasi ekspor perkebunan dalam upaya pemulihan ekonomi ini dilepas oleh Mentan Syahrul Yasin Limpo secara serentak melalui virtual. Eksportasi komoditas pertanian, khususnya di Lampung kembali membuat catatan menggembirakan di periode Desember 2020 ini.
Berdasarkan catatan IQFAST Karantina Pertanian Lampung ekspor komoditas pertanian asal Lampung naik 6.7% dari nilai ekonomi Rp8.9 Triliun pada 2019 menjadi Rp9.5 triliun pada 2020.
“Sektor perkebunan tercatat sebagai komoditas ekspor yang cukup penting di provinsi ini juga menjadi andalan ekspor Indonesia seiring meningkatnya permintaan di pasar global. Beberapa komoditas perkebunan asal Lampung yang menunjukkan kontribusi penting antara lain kopi, lada, cengkeh, serabut kelapa, santan kelapa dan minyak sawit,” kata Kepala Karantina Pertanian Lampung Muh Jumadh, Kamis 10 Desember 2020.
Khusus untuk komoditas kopi dan lada, lanjut dia, setidaknya terdapat 10 negara sebagai pelanggan diantaranya adalah Malaysia, Rusia, India, Georgia, Italia, Maroko, Singapura, Canada, India, dan Hongkong.
“Untuk kopi, Lampung merupakan pemasok kopi terbesar di Indonesia dengan rata-rata produksi 100 ribu hingga 200 ribu ton pertahun dengan luas kebun 163.837 hektare. Sata ini kami telah melepas ekspor kopi sebesar 1.353 ton atau senilai Rp30.7 miliar juga untuk komoditas lain yaitu lada biji sebesar 66.5 ton dengan nilai Rp2.5 miliar, sehingga kedua komoditas tersebut sejumlah 1.420 ton dengan nilai Rp33.2 miliar,” ungkapnya.
Ia juga berharap, ke depannya ekspor komoditas pertanian akan terus meningkat tidak hanya pada sektor perkebunan namun juga sektor lain seperti hortikultura, tanaman pangan, dan peternakan.
“Kami telah membangun sebuah upaya dalam peningkatan ekspor komoditas pertanian yang salah satunya melalui Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) dengan cara membentuk 1.000 desa binaan guna menggenjot ekspor dari desa,” jelasnya.
Dalam hal peningkatan keunggulan kompetitif komoditas pertanian di pasar global, ia juga terus melakukan pembinaan berupa pemberian bimbingan teknis ekspor kepada para kelompok tani di Provinsi Lampung mulai dari pengolahan paska panen hingga fasilitasi ekspor ke negara tujuan serta membimbing para petani dan UKM agar juga dapat melakukan ekspor produknya sendiri.
Dilansir Dari Halaman Lampost.Co