TULANG BAWANG ( PENA BERLIAN ONLINE )-Limbah medis beracun Rumah Sakit (RS) Mutiara Bunda, Kabupaten Tulang Bawang, diduga tidak dimusnahkan sesuai dengan standar pengamanan kesehatan lingkungan yang berlaku.
Berdasarkan hasil investigasi sejumlah awak media pada Sabtu (11/8/2018), diketahui bahwa limbah medis berupa impus, jarum suntik dan barang berbahaya lain ternyata hanya dibuang ditempat tumpukan sampah dan dibakar di dalam areal perkebunan karet dekat pemakaman kampung Dwi Warga Tunggal Jaya.
Padahal diketahui pula bahwa limbah medis tersebut tergolong kepada Barang Berbahaya Beracun (B3) sehingga kalau tidak dimusnahkan dengan sempurna maka sangat dikhawatirkan akan membahayakan dan mencemari lingkungan pemukiman masyarakat.
Terpisah salah satu warga setempat yang enggan ditulis namanya mengaatakan,limbah medis harusnya dikelola pihak ketiga yang punya izin dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Cara lainnya adalah menggunakan incinerator (alat yang digunakan untuk proses pembakaran limbah) yang berizin dari KLH.
“Diduga kuat Rumah Sakit Mutiara Bunda yang berada di kecamatan Banjar Agung, Tulangbawang ini selama berdiri tidak memiliki incinerator (alat yang digunakan untuk proses pembakaran limbah),”ujar narasumber.
Narasumber menduga, jika melihat tempat pembakaran yang di gunakan Rumah Sakit Mutiara Bunda sudah jelas tidak menggunakan incinerator dan melanggar.
“Pihak BLHD dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tulangbawang harus menindak tegas rumah Sakit Mutiara Bunda, yang melanggar aturan dalam pembakaran limbah rumah sakit. Apalagi pembakaran ini diduga sudah lama,”tambah narasumber.
Berdasarkan hasil pantauan media ini dilokasi pembuangan limbah medis rumah sakit setempat ditemukan satu titik bekas pembuangan sampah yang digunakan untuk memusnahkan limbah non-medis maupun limbah medis yang diduga digunakan oleh rumah Sakit Mutiara Bunda.
Lokasi titik tersebut berada di perkebunan karet berdekatan dengan lingkungan warga sekitar, tepatnya di kampung Dwi Warga Tunggal Jaya, Kecamatan Banjar Agung kabupaten Tulang Bawang, hannya mengunakan sebuah bak penampung sampah.
Bahkan dalam pantauan masih ditemukan sejumlah sisa pembakaran, spuit, botol ampul obat bekas, botol vial bekas, botol , masker bekas, plastis bungkusan obat serta berbagai limbah lainnya berserakan yang sudah dibakar.
Hal ini juga dibenarkan oleh salah satu warga sekitar yang tidak mau di sebutkan namnya. Dia menceritakan, aktivitas pembakaran limbah yang dilakukan pihak rumah sakit ada diperkebunan karet. padahal masih kata sumber berita kejadian tersebut sudah berlangsung lama sejak berdirinya rumah sakit tiga tahun lalu.
“Selain itu, tindakan membuang dan membakar limbah pada tempat tersebut hampir setiap hari kadang mengunakan bentor kadang juga mobil. Ketika ditanya soal kondisi kesehatan, warga sekitar mengakui ngeri takut virus melalui udara,”ungkap narasumber.
Pihak RS Mutiara Bunda, Suhartati saat dimintai tanggapan terkait masalah tersebut mengelak, jika limbah rumah sakit yang dibuang diperkembunan karet tersebut limbah medis melainkan limbah rumah tangga.
“Limbah yang di buang dan di bakar tersebut bukanlah limbah medis melainkan limbah rumah tangga sedangkan untuk limbah medis sendiri kami sudah bekerja sama dengan PT. Biotek Kimia sejak tahun 2013 dan dalam waktu satu minggu atau dua minggu sekali limbah medis tersebut diambil.”elak Suhartini pada Senin (13-08-2018).
Saat dikonfirmasi terkait adanya sisa bekas limbah rumah sakit yang sudah dibakar lagi-lagi Suhartati juga mengelak jika itu limbah medis.
“Seharusnya tidak ada, karena sampah yang dibuang bukanlah sampah medis melainkan sampah rumah tangga,”ujarnya yang terkesan menutup-nutupi kesalahan pihak rumah sakit.(Red).