Post Views: 243
Bandarlampung (Pena Berlian Online)-Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung Aprilani Yustin Ficardo menandatangani prasasti peletakan pembangunan Masjid Assyfa SMAN 9 Bandarlampung, sekaligus sosialisasi program pengendalian kependudukan, yang bekerjasama dengan BKKBN Provinsi Lampung, yang berlangsung dihalaman sekolah setempat, Sabtu (10/02/2018).
Tampak hadir, Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung, Direktur Kependudukan Pusat Ahmat Taufik, Kepala BKKBN Provinsi Lampung Paulina JS serta kepala SKPD dilingkungan Provinsi Lampung.
Dalam sambutannya, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung Aprilani Yustin Ficardo mengatakan Tim penggerak PKK Provinsi Lampung mendukung program dan kerjasama dengan BKKBN pusat dan daerah guna memfasilitasi para remaja untuk meneruskan cita cita anak bangsa.
“ Untuk itu Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo memiliki perhatian yang sangat besar dan komitmen yang kuat untuk kemajuan anak muda di Provinsi Lampung ini, “ujar Aprilani Yustin Ficardo yang disambut dengan tepuk tangan para tamu undangan, siswa dan dewan guru.
Yustin berharap kepada siswa SMAN 9 Bandarlampung, agar kalian berani menyebut tidak, tidak merokok, tidak narkoba, dan tidak sex bebas, teruslah meningkatkan diri dan kwalitas pembelajaran disekolah, guna meneruskan apa yang sebenarnya kalian cari.
Usai memberikan sambutan, Yustin Ficardo menandatangani prasasti pembangunan Masjid Assyfa SMAN 9 Bandarlampung, sementara Direktur Kependudukan Pusat Ahmat Taufik, Kepala SMAN 9 Bandarlampung serta komite sekolah melaksanakan peletakan batu pertama.
Usai kegiatan tersebut, Kepala SMAN 9 Bandarlampung Suharto mengaku, sesuai rencana pembangunan Masjid Assyfa berkapastas 1700 orang, sedangkan Masjid sebelumnya hanya berkapasitas 100 orang.
“Murid kita 1089 siswa, kita berdoa mudah-mudahan dipercepat,” kata Suharto.
Menurutnya, dengan kondisi Masjid yang saat ini kecil, berdampak kegiatan keagamaan kurang memadai, sehingga perlu dikembangkan, salah satunya dengan pembangunan Masjid.
“Orientasinya pendidikan karakter. Untuk pendidikan karakter harus reakter religius, satu-satunya pengembangan karakter religius harus memiliki tempat ibadah yang memadai. Kita sepakat punya masjid, soal sumber dana pengalaman kami nanti mengalir dengan sendirinya, sekarang saja sudah banyak donatur yang ingin menyumbang,” ujar Suharto yang mengaku dana pembangunan Masjd mencapai Rp 5 miliar lebih.
Ia mengatakan, pembangunan Masjid itu direncanakan sejak lama, pun mendapat dukungan dari semua kalangan baik dari siswa, guru, warga, termasuk para alumni.
“Kita mewadahi sekaligus mengakomodir keinginan mereka. Kita akan gali potensi sumber dana, sekarang banyak orang ingin bersodakoh tidak tahu tempatnya di mana, kita menangkap gejala itu,” ungkapnya.(rls)