Mesuji ( lampung) -Puluhan desa yang ada di tiga kecamatan di Kabupaten Mesuji, terendam air setinggi 1 meter, diakibatkan curah hujan yang begitu deras, pada Minggu (18/12/2016). Diantara tiga kecamatan yang terkena musibah banjir diantaranya yakni, Kecamatan Mesuji Timur, Kecamatan Mesuji dan Rawa jitu Utara.
Terpisah Kepala Desa (Kades) Sidang Muara Jaya, Kecamatan Rawa Jitu Utara, Benuang Ali Topa mengatakan, banjir yang terjadi di sebabkan curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir sehingga menyebabkan air yang berada di sungai induk meluap dan merendam rumah warga.
“Maklum rumah warga di tiga kecamatan ini berdiri di area rawa yang rentan terendam banjir.
Seperti rumah saya sendiri ikut terendam banjir, akibat nya kami kesulitan untuk melaksanakan aktipitas seperti biasanya,”ungkap Benuang.
Benuang menceritakan, tidak hanya rumah warga, banjir juga merendam fasilitas umum seperti balai desa, sekolah dan puskesmas yang ada di Kecamatan Rawa Jitu Utara. Namun meskipun banjir setinggi 1 meter lebih, masih kata Benuang, para siswa tetap melaksanakan sekolah seperti biasanya.
“Tak terbayangkan proses belajar mengajar mereka saat banjir seperti ini. Di Kecamatan Mesuji dan Mesuji Timur, banjir juga merendam ratusan rumah warga serta rumah ibadah dan jembatan penyeberangan, akibatnya akses ekonomi warga putus total,”keluh Benuang.
Ditemui secara terpisah pulan salah satu warga Desa Sidang Muara Jaya, Sohari (50), meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mesuji dan instasi terkait agar turun ke lokasi banjir untuk memantau kondisi masyarakat.
“Kami kesulitan pak, semua akses terputus total dan banjir ini adalah terbesar yang pernah ada dari tahun sebelum nya, banjir juga memutuskan jalan di 3 kampung Sritanjung, Tanjung Harapan,dan Kagungan dalam yang mengakibat kan akset ekonome lumpuh total,”ujar Sohari.
Terpisah, Kabit Dinas Sosial Kabupaten Mesuji, Dedi saat dimintai tanggapan terkait musibah tersebut mengakui hingga kini bantuan dari pemerintah dan sumbangan pihak ketiga belum di salurkan.
“Hari ini, para pegawai dan relawan sedang memilah-milah bantuan untuk kemudian di bungkus jadi paket,”tegasnya.
Menurut Dedi, jika malam ini selesai, bantuan berupa kebutuhan pokok seperti minyak goreng, mi istan dan beras akan segera didstribusikan.
“Besok mulai di distribusikan. Bantuan yang akan disalurkan berupa kebutuhan pokok, seperti minyak goreng, mi instan, dan beras,”ungkap Dedi.
Dedi mengatakan, gendala yang dihadapi untuk penyaluran bantuan adalah belum ada data jumlah korban banjir dari lurah atau camat dari masing-masing wilayah.
“Tadi saya sudah minta camat dan lurah mendata warga nya,mudah – mudahan besok sudah kelar juga pendataan nya,”tambahnya.
Selain itu, Dedi mengatakan bantuan akan di prioritaskan untuk daerah yang paling parah terkena banjir, serta warga korban banjir yang tidak mampu, hal itu di lakukan karena tidak cukup nya jumlah bantuan. “Yang paling parah akan kami dahulukan di beri bantuan,”ujarnya.
Dedi mengaku jika anggaran bantuan bencana di instansi nya sangat terbatas dan minim sekali, Untuk membantu korban banjir yang rumah nya rusak berat, harus meminta suntikan dana dari pemerintah provinsi atau pemerintah pusat.
“Dana yang kami gunakan untuk bantuan saat ini bersumber dari anggaran dana tak terduga,”pungkasnya.( Tinus)