PENA BERLIAN.COM-Ahirnya pihak pemborong mengakui kesalahan terkait amblesnya urukan jalan jembatan Waytatayan, Desa Sendang Asri, Kecamtan Sendang Agung, Kabupaten Lampungtengah, anggaran Tahun 2016 sejumlah Rp4 Miliar lebih pasca 7 jam setelah diresmikan oleh bupati kabupaten setempat, , Ir.DR.Mustafa, SH,MH, pada Jum’at ( 23/12/2016).
“Iya bang,kalau masalah kurang padat emang kami akui, tapi kalau di katakan jembatan itu putus ya jangan lah pak,”ujar pihak pemborong, Faisal Habib, kepada redaksi Pena Berlian, melalui telpon selulernya, Rabu (28/12/2016).
Faisal juga mengucapkan permohonan maaf dan terima kasih kepada rekan wartawan yang sudah mengingatkan dan memberitak kritikan kepada pihaknya. Dan dia berjanji akan memperbaiki jalan jembatan yang ambles.
“Makasih atas saran nya bang Nurullah (Pimpinan Redaksi Red),semoga kedepan kami bisa lebih baik lagi,amin,”tambahnya.
Terpisah, salah satu narasuber yang enggan ditulis namanya mengatakan, diduga kejadian tersebut, sering terjadi pada timbunan oprit baru, karena timbunan kurang padat. Jika dipadatkan masih kata ia dengan benar tentu hasilnya tidak seperti itu.
“Kemudian sebaiknya di belakang dinding abutmen digunakan granular backfill sehingga kepadatan lebih baik dan konsolidasi settlementnya lebih kecil,”ujar narasumber.
Berita Sebelumnya
Seperti berita sebelumnya, sangat memprihatinkan kondisi aspal jalan timbunan Jembatan, Way Tatayan, Desa Sendangasri, Kecamatan Sendangagung, Kabupaten Lampung Tengah, belum diresmikan oleh Bupati Kabupaten Lampungtengah, Hi. Mustafa, pada Jum’at ( 23/12/2016), sudah rusak dan amblas. Bahkan sekitar tujuh jam kemudian jalan tersebut betul-betul amblas kedalaman, 40-100 cm.
Sejumlah elemen masyarakat menilai Pembangunan aspal jalan timbuna dan Jembatan milik Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Lampung, Tahun 2016, sejumlah Rp4 miliar lebih yang ada di Desa Sendang Asri, kecamatan setempat, diduga kuat tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB). Selain itu masyarakat juga menilai pengawasan pembangunan tersebut sangat lemah, sehingga kualitas bangunan sangat buruk.
Berdasarkan hasil pantauan Harian Pena Berlian dilapang, diduga kuat pembangunan jalan jembatan tidak sesuai dengan aturan. Sehingga belum diremikan aspal timbunan jalan jembatan tersebut sudah mulai retak dan amblas. Dugaan tersebut semakin kuat setelah diresmikan oleh bupati Mustafa sekitar tujuh jam kemudian jalan tersebut betul-betul amblas.
Amblasnya jalan jembatan yang ada di ssebelah selatan dan utara jembatan, diduga akibat pihak pemborong tidak mengupas terlebih dahulu aspal yang lama sehingga air hujan tidak bisa meresap kedalam tanah.
Selain itu pihak pemborong juga,dalam pengerjaan proyek diduga kuat tidak menggunakan batu base B atau batu besar underlagh dan langsung ditimbun menggunakan tanah serta langsung diaspal. Sehingga saat dilewati oleh mobil yang memiliki beban beras jalan jembatan tersebut amblas.
Hasil investigasi dilapangan juga, pengaspalan yang dilakukan oleh rekanan pemborong diduga kuat tidak berdasarkan SPO dan sangat minim dengan aspal. Sehingga belum diresmikan aspal tersebut sudah meulai retak.
Akibat kejadian tersebut, banyak kendaraan yang terjebak dan terpaksa dievakuasi warga yang berakibat jalan macet. Sontak peristiwa itu jadi tontonan warga.
Terpisah menuruit keterangan Faisal selaku pelaksana pemborong mengatakan, pihaknya langsung melakukan perbaikan hingga sempurna. Dirinya berjanji, pada Sabtu pagi jalan tersebut sudah bisa dilalui sebagaimana mestinya, karena pihaknya akan bekerja lembur.
“Kami janji pada Sabtu pagi jalan tersebut sudah bisa dilalui sebagaimana mestinya, karena pihak kami akan bekerja lembur,”ungkapnya.
Ditemui terpisah juga, salah satu warga kecamatan setempat yang enggan ditulis namanya mengatakan, meski pihak pemborong bersedia untuk memperbaiki kembali jalan jembatan, namun haltersebut sudah membuat masyarakat kecewa.
“Meski pemborong bertanggung jawab untuk memperbaiki namun kami tetap merasa kecewa. Sebab jalan jembatan yang ables tersebut saat diremikan oleh pak bupati Mustafa pada beberapa jam yang lalu,”katanya.
Narasumber juga mengatakan, jika melihat kondisi seperti itu, dia menghawatirkan kualitas bangunan jembatan tersebut. Sebab masih kata ia, sudah ada conotohnya sebagian bangunan tersebut ada yang ambles.
“Jangan-jangan pembangunan jembatan tersebut juga diragukan kualitasnya. Sebab baru saja diresmikan sudah ada yang amblas. Kejadian ini telah mencoreng nama baik Bupati Lampungtengah,”tegasnya.
Narasumber berharap kepada aparat penegak hukum yakni, Kapolda dan Kajati Lampung serta BPK turun kelapangan untuk meninjau pembangunan tersebut. Jika terbukti terjadi pelanggaran dia diminta aparat terkait untuk memberikan sanksi tegas kepada pihak Dinas PU Provinsi dan rekanan pemborong.
“Jika terbukti pembangunan tersebut bermasalah dan telah merugikan keungan negara saya minta agar pihak Oknum dinas dan pemborong dijebloskan kepenjara. Sebab pembangunan tersebut menggunakan uang rakyat,”pungkasnya.(Tim).