JAKARTA (PB)T– Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menggagalkan pengiriman sabu seberat 106,3 kilogram yang masuk melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Kepala Polisi Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian mengatakan, jaringan pengedar ini merupakan jaringan dari Cina.
“Ini termasuk salah satu yang terbesar dalam tahun ini. Tapi terutama sabu ini di atas 100 sudah besar sekali,” kata Tito saat konferensi pers di Cakung Timur, dilansir dari Tempo.co, Selasa, (24/1/2017).
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan mengatakan, sabu ini diselundupkan dengan cara disembunyikan di empat panel listrik. Sehingga pihak kepabeanan tidak bisa mendeteksinya.
“Panel listrik ini telah dimodifikasi kemudian dikemas lagi dalam peti kayu. Dikirim dari Guangzhou, Cina ke Tanjung Perak dan di sini dipecah. Satu ekstasi dipecah jadi empat,” kata Iriawan menjelaskan.
Sebelumnya, polisi menembak mati bandar narkoba bernama Bernhard beberapa waktu lalu. Adapun, Bernhard adalah salah satu pengedar sabu asal taiwan terbesar di Jakarta. Ia biasa mengedarkan sabunya ke klub-klub di wilayah Jakarta.
Dari pengungkapan itulah, polisi kemudian mengembangkannya, dan mengarah pada A Liong. Polisi kemudian mengintai A Liong selama sebulan, karena diduga A Liong memiliki gudang penyimpanan sabu jaringan internasional.
A Liong pun dibekuk polisi saat keluar dari Ruko miliknya menggunakan motor. Polisi juga menembak mati A Liong karena A Liong melawan saat diminta menunjukkan lokasi persembunyian pengimpor sabu miliknya bernama Take. Hingga saat ini polisi masih memburu Take.(*)