LAMPUNG-Gubernur Lampung Ridho Ficardo mengatakan, bahwa Luas wilayah dataran Provinsi Lampung 35.288 Km2 dengan panjang pantainya 1.185 Km dan terdapat pulau besar dan kecil sebanyak 132 pulau merupakan kekayaan alam yang tidak ternilai.Hal tersebut dikatanya melalui, Sekdaprov Lampung Sutono beberapa waktu lalu.
Gubenur juga mengatakan, Provinsi Lampung juga dilalui Trans Asian Highway yang menghubungkan kota kota di Pulau Sumatera. Selat Sunda sebagai altetnatif jalur pelayaran kepadatan Selat Malaka.
“Pertumbuhan ekonomi menunjukkan tren positif dimana pada kwartal kedua tahun 2016 pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung sebesar 4,33 persen yang merupakan perrumbuhan ekonomi terbesar di pulau Sumatera,”ujar Ridho.
Ridho menjelaskan, jumlah Wisatawan yang mengunjungi Lampung terus mengalami kenaikan yang positif, seiring semakin dikenalnya Destinasi Wisata di Lampung. Wisatawan Nusantara : 5.370.803 Orang . Wisatawan Mancanegara : 114.907 Orang. Terjadi peningkatan yang cukup signifikan yaitu rata-rata sekitar 30% setiap tahunnya. Sedangkan untuk tingkat pertumbuhan hotel tahun 2015, meningkat sebesar 20% dari tahun 2014.
“Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Lampung berupaya untuk mengembangkan berbagai pariwisata yang ada meliputi: Pengembangan Kawasan Wisata Maritim Teluk Lampung; Pengembangan Taman Hutan Rakyat Wan Abdul Rachman (TAHURA WAR); Pengembangan Teluk Kiluan sebagai Kawasan Wisata dengan Konsep Pemberdayaan Masyarakat; Luxurious Resort Teluk Nipah; Pengembangan kawasan TNWK “Lampung safari way kambas park and conservation center”; Pengembangan Wisata Pantai Barat Lampung; Pembangunan Sekolah Tinggi Pariwisata; Usulan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Penyelenggaraan Sail Krakatau Tahun 2017,”ungkapnya.
Selain itu, Gubenur juga menyampaikan, Pemerintah Provinsi Lampung telah menetapkan rencana pembangunan Provinsi Lampung dengan memperhatikan karakteristik dan potensi wilayah terbagi dalam 3 (tiga) klaster utama Pembangunan Provinsi Lampung, yaitu, Bagian Timur, sebagai Kawasan Industri dan Bagian Tengah, mandatori penyangga Ketahanan Pangan baik Provinsi maupun Nasional, serta Bagian Barat termasuk Teluk Lampung dan Teluk Semaka, sebagai Kawasan Pariwisata.
“Sejalan dengan rencana pembangunan tersebut, pembangunan infrastruktur daerah strategus menjadi prioritas utama sebagai komitmen dalam mewujudkannya dan mendorong masuknya investasi,”pungkasnya.(Rita)