Sejumlah Mahasiswa Mesuji Bentuk Ormas GPM

MESUJI-LAMPUNG (PB)-Berawal dari rasa keprihatinan terhadap daerah asalnya, sekumpulan mahasiswa maupun mahasiswi yang berasal dari kabupaten mesuji beberapa bulan yang lalu mendeklaradikan diri sebagai Gabungan Pemuda Mesuji (GPM).

Hingga saat ini, hasil pantauan hari Kamis (19/01/2017) mereka gencar merekrut pemuda pemudi di Kabupaten Mesuji untuk bersama sama bangkit, memnyamakan persepsi bahwa Kabupate Mesuji harus ada perubahan yang lebih baik di periode yang akan datang.
Ormas GPM saat ini sudah beranggotakan mencapai 700 orang yang tersebar di seluruh Kabupaten Mesuji, gerakan pemuda mesuji yang di motori oleh 83 mahasiswa putera dan putri pribumi mesuji ini mensosialisasikan kepada semua kalangan bahwa mesuji kedepanya harus berubah, mesuji kedepanya harus lebih maju, rakyat mesuji kedepanya harus sejahtera, berokrasi mesuji periode yang akan datang harus lebih bagus dibanding kabupaten lain.
Sebagaimana yang diungkapkan Try Maskurin selaku sekretaris Gerakan Pemuda Mesuji.
“Sajak di dimekarkan kabupaten Mesuji belum punya gedung perkantoran, jalan semua kondisinya memprihatinkan, kami ini malu mas, belum lagi sering terjadi konflik, kami sebenarnya bangga jadi putra daerah mesuji,tapi sampai detik ini kami sadar bahwa belum ada yang dapat kami banggakan tentang daerah kami, ” ungkap mahasiswa fakultas hukum IAIN Radin Intan Bandar lampung tersebut.
Sementara itu Anfen Sandika selaku ketua Gabungan Pemuda Mesuji juga menerangkan bahwa organisasi yang diketuai olehnya tersebut bermula dari persamaan pola pikir bahwa sebagai generasi penerus harus bertanggung jawab atas majunya derah mereka serta harus mempu mengkritisi atas kemajuan daerah mereka tersebut.
“Kami mahasiswa mesuji tergabung dalam wadah GPM mempunyai pemikiran kritis terhadap perkembangn mesuji maka kami mengharapakan perubahan dan kami yakin dg ada nya perubahan semua sektor menjadikan masyarakat yg agamis aman dan sejahtra, ” terang mahasiswa fakultas pemikiran politik islam IAIN Radin Intan tersebut.
Disisi lain, seorang tokoh adat serta tokoh pemekaran kabupaten Mesuji yaitu Mat Jaya yang didaulat menjadi penasehat organisasi tersebut, mengungkapkan bahwa beliau hanya bisa mengiyakan permintaan anak anaknya.
“Mereka datang kesaya serta mengukapkan apa yang ada dalam pikiran mereka, karena saya berfikir ini demi kebaikan bersama, maka saya iyakan saja, bagaimanapun juga mereka ini adalah putra putri daerah yang natinya menjadi generasi penerus kita, mereka adalah anak kita semua yang mempunyai cita cita luhur dan mulia, “ungkap Mat Jaya.(Radho/Djahar).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *