PESAWARAN- Nampaknya masih banyak masyarakat Lampung yang belum paham betul Undang Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dan bagaimana mengimpelentasikannnya dalam keseharian. Hal ini yang dialami oleh kru media Duta Lampung Online dan Pena Berlian.
Saat memotret aktivitas pekerjaan pembangunan Jembatan di Desa Batu Raja, Kecamatan Waylima, Kabupaten Pesawaran, para awak media didatangi dua orang laki-laki diduga ‘preman’ dengan wajah kasar dan meminta untuk menghapus foto-foto jembatan yang baru diambil.
Kronologi kejadian tersebut berawal dari informasi yang diperoleh Duta Lampung Online, dari sejumlah warga bahwa pembangunan jembatan di Desa Batu Raja, Kecamatan Waylima, Kabupaten Pesawaran, milik Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Pesawaran, Tahun 2016, yang diduga kuat bermasalah.
Sejumlah warga mengaku, pembangunan jembatan Desa Baturaja, banyak sekali ditemukan kejanggalan. menurut informasi warga jembatan sebesar itu, penggalian pondasi jembatan dilakukan secara manual alias tidak menggunakan alat berat.
“Wajar saja pekerjaan nya lambat, orang gali pondasi jembatan saja manual tidak menggunakan alat berat. Padahal sebentar lahi sudah memasuki Tahun 2017. Apakah selesai jika kondisi pembangunan jembatan masih seperti itu,”ungkap salah satu warga yang enggan ditulis namanya melalui, via telpon.
Selain itu, menurut informasi warga juga, ada bagian pondasi jembatan yang sudah retak, diduga karena pekerjaan yang tidak sesuai dengan SOP. Pekerjaan proyek juga terkesan tidak transfaran serta minim pengawasan dari pihak Dinas PU kabupaten setempat.
Mendapat informasi tersebut, keesokan harinya Minggu (27/11/2016) Team investigasi Duta Lampung Online, mendatangi lokasi tersebut, dan langsung mengabil gambar jembatan. Namun tidak lama kemudian dari sebrang sungai datang dua orang laki-laki dengan berwajah kasar meminta kepada team duta untuk menghapus gambar yang ada di kamera.
“Tolong fotonya dihapus…sekali lagi saya ingatkan tolong hapus foto yang ada dikaera,”sergah salah satu laki-laki yang mengaku keamanan proyek tersebut dengan wajah tidak bersahabat.
Melihat kondisi tidak bersahabat team duta menolak perintah laki-laki tersebut untuk menghapus foto tersebut. Lagi-lagi dengan wajah memerah dan gusar kembali salah satu laki-laki tersebut meminta untuk menghapus foto tersebut.
“Tolong hapus fotonya, kamu orang mana..! Kalau mau ambil gambar tolong jika saya tidak ada di lokasi,”sergahnya, seraya mengatakan,”Jika ada keperluan silahkan hubungi langsung pak Mursalim,”tegasnya. (Tim).