BANDAR LAMPUNG-Selain menggelar kegiatan bersama PDGI Pusat dan AFDOKGI, Unilever melalui Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) memperluas jangkauan edukasi tentang kesehatan gigi dan mulut ke pelosok Indonesia dengan menggandeng PDGI Cabang. Tahun ini, kegiatan BKGN bersama PDGI Cabang hadir di 30 kota dan kabupaten yang cukup terpencil di Indonesia.
Kegiatan BKGN bersama PDGI cabang merupakan upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang berkualitas baik itu pemeriksaan, pengobatan dengan menitik beratkan pada upaya promotif dan preventif.
Berdasarakan RISKESDAS 2013, dari 15,3% masyarakat Lampung yang memiliki permasalahan gigi dan mulut baru 5,1% mendapatkan perawatan dari tenaga ahli. Hal ini dapat disebabkan oleh keterbatasan jumlah dokter gigi, karena ratio dokter gigi di Lampung sebesar 3:100.000, atau masih berada di bawah anjuran pemerintah Indonesia yaitu 11:100.000.
”Berangkat dari fakta yang ada, Pepsodent sebagai brand yang memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia melalui kesehatan gigi dan mulut merasa perlu mengambil bagian dalam edukasi serta pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat Indonesia. Salah satu komitmen Pepsodent diwujudkan melalui kegiatan BKGN bersama PDGI Cabang, kami berharap dapat memberikan pelayanan tidak hanya di kota besar, melainkan juga di kota dan kabupaten kecil di Indonesia. Sehingga dapat membantu pemerataan edukasi serta pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi masyarakat Indonesia termasuk bekerjasama dengan PDGI Cabang Bandar Lampung,” ujar drg. Ratu Mirah Afifah GCClindent., MDSc., Professional Relationship Manager Oral Care PT. Unilever Indonesia, Tbk, pada Sabtu (22/10/2016)
Kegiatan BKGN bersama PDGI Cabang Bandar Lampung akan memberikan penyuluhan, pemeriksaan gigi dan mulut, sikat gigi bersama secara gratis bagi 824 siswa di SD Al-Kautsar Bandar Lampung. Selain itu juga dilakukan fissure sealant kepada siswa yang terindikasi. Untuk mensukseskan kegiatan BKGN, sekitar 70 dokter gigi turut terlibat.
”Kegiatan BKGN bersama PDGI Cabang Bandar Lampung tidak berhenti sampai di sini, karena sebagai lanjutan, para dokter gigi yang terlibat akan kembali memeriksa kondisi gigi dan mulut anak – anak yang telah menerima edukasi setelah 21 hari. Sebagai rangkaian kegiatan, PDGI Cabang Bandar Lampung juga telah bekerjasama dengan dua POSYANDU binaan untuk memberikan edukasi kesehatan gigi dan mulut bagi ibu – ibu dan anak, pada awal Oktober lalu.” kata Ira Bariyah ,Ketua PDGI Cabang Bandar Lampung.
RISKESDAS 2013 menyatakan dari 96,1% masyarakat Lampung yang telah menyikat gigi dua kali sehari baru 0,4% yang sudah menyikat gigi di waktu yang benar yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Angka tersebut masih berada jauh di bawah rata – rata nasional yang masih memperihatinkan yaitu 2,3%.
“Melihat kondisi yang ada, tidak menyikat gigi dengan waktu, frekuensi dan cara yang dianjurkan masih menjadi kebiasaan buruk yang dianggap sepele. Padahal menyikat gigi dua kali sehari pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur dapat selama minimal 2 menit dapat mengurangi resiko gigi berlubang sebanyak 50%.[1] Oleh karenanya, BKGN 2016 menitikberatkan pesan ajakan untuk mengenal kebiasaan dan mencegah kebiasaan buruk yang dapat memengaruhi kesehatan gigi dan mulut anak,” imbuh drg. Mirah.
Lebih lanjut, orang tua juga perlu mendampingi anak saat menyikat gigi, karena penelitian memperlihatkan bahwa resiko gigi berlubang pada lapisan terluar dentin gigi berkurang secara signifikan sebesar 32% dan 56% pada lapisan dentin gigi terdalam pada anak yang mendapat pendampingan menyikat gigi dari orang tua.
Pelaksanaan BKGN merupakan media untuk meningkatkan kegiatan sosial PDGI Cabang sekaligus sebagai perekat antara PDGI Cabang dengan masyarakat di daerah kader kesehatan gigi bertugas. Dengan turut aktif memberikan edukasi kesehatan gigi dan mulut melalui BKGN, PDGI cabang dapat terus menunjukkan eksistensinya dalam memberikan edukasi kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat Indonesia sehingga dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
“Lebih lanjut, kegiatan BKGN PDGI cabang merupakan upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang berkualitas baik itu pemeriksaan, pengobatan dengan menitikberatkan pada upaya promotif dan preventif,” tutup drg. Mirah.
Tentang PT Unilever Indonesia, Tbk.
PT Unilever Indonesia Tbk telah beroperasi sejak tahun 1933 dan telah menjadi perusahaan fast moving consumer goods terdepan di pasar Indonesia. Unilever Indonesia memiliki 39 brand yang terbagi dalam 4 kategori, Personal Care, Home Care, Food dan Refreshment. Unilever Indonesia telah ‘go public’ pada tahun 1982 dan saham-sahamnya tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Unilever berkomitmen tinggi untuk tetap melaju dan maju bersama Indonesia. Untuk tahun buku 2015, penjualan bersih perusahaan mencapai Rp 36.5 triliun, meningkat 5,7% dari periode yang sama di tahun sebelumnya, sedangkan laba bersih tumbuh 2% (sebelum penyajian kembali) menjadi Rp 5.85 triliun.
Unilever memiliki sembilan pabrik yang berada di Cikarang dan Rungkut. Pada tahun 2016, seluruh pabriknya telah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Secara global, pada tahun 2010 Unilever meluncurkan Unilever Sustainable Living Plan, strategi untuk meningkatkan bisnisnya dua kali lipat seraya mengurangi setengah dampak lingkungan yang ditimbulkan dan meningkatkan dampak sosial bagi masyarakat. USLP memiliki tiga tujuan utama:
- Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan 1 milyar orang pada 2020
- Mengurangi setengah dari dampak lingkungan yang dihasilkan dari operasi bisnisnyapada 2030
- Meningkatkan penghidupan jutaan orang pada 2020
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai capaian USLP silahkan kunjungi : https://www.unilever.co.id/sustainable-living/ dan untuk informasi lainnya tentang Unilever Indonesia dan brand, silahkan kunjungi www.unilever.co.id
[1] An intervention programme to establish regular toothbrushing: understanding parents’ beliefs and motivating children: Pine CM, et al. Int Dent J. 2000.
[2] Relationship of dental treatment and oral hygiene to caries prevalence and need for periodontal treatment: Sicilia A, et al. Av Odontoestomatol. 1990.(*)