MESUJI – Pembangunan di Kabupaten Mesuji, dinilai paling terbelakang diantara Daerah Otomi Baru ( DOB), yang bersamaan dimekarkan. Bahkan pembangunan di kabupaten tersebut dinilai paling parah dibidang kulaitas bangun.
Seperti contohnya kabupaten yang bersamaan dimekarkan yaitu, Kabupaten Tulang Bawang barat, Pesawaran, dan Kabupaten Pringsewu. Semua kabupaten tersebut sudah memiliki sarana dan prasarana gedung perkantoran mulai dari Gedung Kantor Bupati dan Kantor Dinas serta islamik Senter. Bahkan jika dilihat dari kualitas pembangunan Mesuji juga kalah jauh dengan tiga kabupaten tersebut.
Hasil pantauan dilapangan, hingga berita ini diturunkan pembangunan Kantor Bupati dan DPRD serta Dinas kabupaten setempat belum juga selesai. Bahkan belum sempat kantor tersebut selesai atau ditempati sudah mulai rusak.
Padahal menurut keterangan sejumlah sumber berita, anggaran yang telah dikucurkan untuk pembangunan kantor DPRD dan Bupati sudah menelan anggaran puluhan miliar. Namun hingga kini bangunan tersebut masih mangkrak. Siapa yang salah dengan kondisi tersebut ?
Selain itu, berdasarkan investigasi yang dilakukan oleh awak media ini, pembangunan insfrastruktur jalan maupun jembatan serta bangunan lainnya terkesan amburadul. Tidak sedikit jalan kabupaten dan provinsi yang ada dikabupaten tersebut baru dibangun sudah mengalami kerusakan yang cukup parah.
Selain itu, pembangunan yang ada belum sepenuhnya merata. Banyak kecamatan dan desa yang hingga saat ini masih belum sama sekali tersentuh pembangunan oleh Pemerintah Kabupaten Mesuji.
Sudah sewajarnya masyrakat saat dikonfirmasi secara terpisah mengaku kekecewaan terhadap bupati perangkat SKPD kabupaten tersebut, mengingat anggaran Kabupaten Mesuji sejak Khamami menjabat selama kurang lebih lima tahun tidak kalah jauh dengan anggaran kabupaten lain yang bersamaan defititif.
“Kok bisa kabupaten yang lainnya lebih maju ketimbang Kabupaten Mesuji. Seperti Kabupaten Tulang Bawang Barat, Pringsewu dan Pesawaran kan hampir bersamaan dimekarkan. Mereka sudah punya kantor Bupati dan DPRD sendiri yang megah dan bagus,”ujar salah satu warga yang ada di Simpang Pematang, yang enggan ditulis namanya.
Narasumber mengatakan, dirinya sangat kecewa pada pemerintah daerah yang dinilai lambat dalam membangun Kabupaten Mesuji. Bahkan masih kata narasumber, pembangunan yang ada saja tidak bertahan lama.
“Di Kabupaten Mesuji rata-rata pembangunan hannya bertahan setahun saja, sudah itu pada rusak. Bahkan banyak juga pembangunan aspal jalan yang baru dibangun seumur jagung sudah rusah parah,”ungkap narasumber.
Selain itu, narasumber juga menceritakan soal dunia pendidikan yang masih jauh keterbelakngan dari kabupaten lainnya. Pasalnya masih kata ia, banyak sekolah yang belum tersentuh oleh pembangunan.
“Seperti bangunan sekolah yang ada di muara kuala tungkal dan sekitarnya. Masih banyak anak sekolah yang masih seperti hidup di zaman purba kala,”beber narasumber.
Narasumber berharap, siapapun yang nanti terpilih menjadi Bupati Mesuji harus memenuhi keinginan dari masyarakat. Mengingat selama ini lanjut narasumber, masyarakat sudah cukup dengan penderitaan yang harus ditanggung karena dinilai pemerintah tidak sungguh-sungguh memikirkan kesejahteraan masyarakat.
“Untuk para calon Bupati dan Wakil Bupati, tolong jangan hanya janji-janji saja. Tolong siapapun yang nanti terpilih menjadi pemimpin pikirkan nasip rakyat,”pungkas narasumber. (Tim).