Pemaparan kasus narkoba dilingkungan Polda Sumatera Utara oleh Kapoldasu Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi.

Medan, (Pena berlian Online)-– Narkoba menjadi masalah sosial yang kerap diberantas oleh Kepolisian Daerah. Rabu (4/10/2023), Kepolisian Daerah (Polda) Sumatra Utara menangkap 1.058 orang yang berperan aktif sebagai bandar narkoba, pengedar narkoba, bahkan pemakai yang berasal dari beberapa kabupaten di Sumatra Utara seperti Simalungun, Samosir, Belawan, Binjai, Tebing Tinggi, Sergai, dan Asahan.

Ada pula yang berasal dari wilayah Batubara, Pematang Siantar, Tanah karo, Langkat, Tanjung Balai, Deli Serdang, hingga Toba.

Kapolda Sumatra Utara, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi mengatakan jika penangkapan ini telah 22 hari dilaksanakan melalui kegiatan operasi pemberantasan narkoba.

“Kita telah melakukan penangkapan terhadap 1.058 orang yang mana kita tahu bahwa peran mereka dari 1.058 orang ini 795 di antaranya merupakan bandar narkoba, sisanya kita mendapatkan juga beberapa pengguna yang kita kembangkan dan kita tangkap jaringannya,” ujar Irjen Agung.

Polda Sumut sita 75,97 kg sabu-sabu dan 114 kg ganja
1.058 Pelaku Narkoba Sumut Diciduk, Sebagian Dikendalikan dari LapasBarang sitaan masing-masing Polres di Sumut
Irjen Agung menjelaskan jika operasi yang telah Polda Sumut lakukan mengarah pada para bandar dan pengedar narkoba. Melalui kerja sama yang kuat dengan seluruh stakeholder, pemberantasan narkoba telah berhasil dilakukan dengan menangkap 1058 orang dari berbagai daerah.

“Pada kesempatan ini saya ingin sampaikan bahwa kita telah menyita 75,97 kg sabu-sabu, 114 kg ganja, dan alat-alat hisap bong dan lainnya,” kata Irjen Agung melalui konferensi pers.

Polda Sumut dikatakannya akan terus berupaya melakukan kerja sama dengan BPOM untuk pengawasan obat berbahaya dan pada momen ini ia mengatakan jika Polda telah mampu menangkap pabrik bong industri ekstasi yang ada di Tanjung Balai.

“Kita harapkan hakim memberikan putusan yang seadil-adilnya untuk para pengedar dan bandar narkoba nanti di pengadilan. Kita pasti mengharapkan hukumannya maksimal,” tutur Kapolda Sumut.

 

Jaringan narkoba yang ditangkap sebagian dikendalikan dari dalam lapas
1.058 Pelaku Narkoba Sumut Diciduk, Sebagian tersangka kasus narkoba yang berhasil ditangkap mempunyai hubungan dan kegiatan mereka dikendalikan dari lapas.
Irjen Agung menjelaskan jika di antara 1.058 pengedar dan bandar narkoba, ada operasi pengedaran narkoba yang dikendalikan dari dalam lapas dan ini harus diminimalkan. Kapolda mengatakan akan konsen melakukan kerja sama dengan rutan-rutan yang ada dan tak akan membiarkan kasus yang sama terjadi lagi.

“Melalui kontrol yang sempurna kita bongkar kasus ini, dan sebagian kasus ini yang dikendalikan dari dalam lapas bisa dihentikan,untuk itu tentu diperlukan kerja sama dengan rutan dan lapas untuk dapat melakukan pengungkapan-pengungkapan kasus narkoba yang lain,” ucapnya.

Kerja sama dengan lapas untuk membongkar jaringan yang dikendalikan dari dalam penjara adalah hal yang harus dilakukan. Irjen Agung mengatakan jika hal ini dijalankan dengan baik, niscaya dapat membuktikan dan membongkar kasus-kasus yang ada di tempat tahanan itu.

“Melalui kerja sama kita di lapas, kita akan buktikan bahwa jaringan bisa kita bongkar dan kita akan lakukan bersama-sama pemberantasan narkoba tsb. Kita tidak bisa sendiri, kita perlu bergandengan tangan, bersinergi, dan berkolaborasi untuk kemudian membongkar jaringan yang paling rumit sekalipun. InsyaAllah melalui kerja sama kita akan ungkap kasus-kasus di dalam lapas,” ungkapnya.

Dari kasus pesta ganja di camping anak muda sampai tukang dodos sawit yang menukar gajinya dengan narkoba menunjukkan keprihatinan karena seharusnya gaji dijadikan untuk operasional keluarga malah dijadikan untuk membeli Narkoba untuk itulah Polda bersungguh sungguh untuk memberantas peredaran narkoba tersebut.

Melalui operasi -operasi ini, Polda Sumut bersama polres jajaran Poldasu terus menggelorakan pemberantasan narkotika. Dari data yang diperoleh, sebanyak 130 tersangka yang diamankan Polrestabes Medan, 82 tersangka dari Polres Labuhan Batu, 67 tersangka dari Polresta Deli Serdang, 56 tersangka dari Polres Batu Bara, dan banyak polres jajaran lain dengan tersangka dan hasil tangkapan yang berbeda-beda kronologinya.

“Kita dapatkan juga di Samosir satu tempat camping yang berisi anak-anak muda sedang pesta ganja. Kita lakukan pengembangan dan kita mendapatkan satu hal yang ternyata pengedarnya dilakukan dari Aceh,” jelas Irjen Agung.

Kapolda juga menceritakan temuan yang menarik terkait pengedaran narkoba dimana adanya pertukaran upah buruh dodos sawit terhadap narkoba,keadaan ini sangat memprihatinkan.Peredaran dan pengguna narkoba tidak haya di perkotaan ternyata sudah sampai merambah ke pedalaman juga ke daerah perkebunan.Buruh sawit itu tidak merasa sungkan lagi upahnya ditukar narkoba.

“Ini merupakan satu hal yang tentu ingin kita berantas habis. Harapan kita nanti Hakim di pengadilan yang akan memvonnis hukumannya,” pungkasnya
( E lince.S)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *